Hoyyy, terimakasih tetap setia membaca walaupun tidak memberikan apresiasi kepada penulis meski hanya sekedar vote saja tidak lebih.
Makasih gaiseee💚
-
Renjun melepaskan pelukannya, ia tersenyum saat melihat pipi Nakyung memerah.
"Sekarang jelasin, lo kenapa bisa lebam gitu?" Tanya Nakyung yang masih penasaran.
"Latihan tinju"
Sejak kapan Renjun latihan tinju? -pikir Nakyung.
"Sejak kapan?" Tanya Nakyung penuh keseriusan di wajahnya.
"Gue ke kelas ya" Renjun menyelongsong begitu saja.
"Ih jawab dulu! Sejak kapan Njun? Renjuuun!!"
Renjun tak mempedulikan ucapannya, ia tak ingin Nakyung membenci Doyoung karena hal ini.
Nakyung masuk ke kelasnya, masih terngiang ucapan Renjun tadi di kepalanya.
"KYUNG! KYUUUNG! Tadi Felix minum air lo, Kyung! Di abisin weh sebotol!" Jessi mengadu kepada Nakyung.
Namun, Nakyung tak menghiraukannya. Ia hanya berjalan dan duduk di bangkunya membuat temanya saling pandang.
"Lo ngapa dah? Kesemsem sendiri" Tanya Yuqi.
Nakyung yang menyadari temannya merasa kbingungan pun langsung mengalihkan pembicaraan, "Haha enggak, udah yu latihan lagi" ajaknya.
°°°
Nakyung yang baru saja datang kesekolah kini di tarik paksa ke toilet belakang sekolah, badanya di dorong kasar. Untungnya ia menggedong ransel di punggung, jadi ia tidak terlalu merasakan sakit.
Itu toilet yang sudah jarang terpakai, karena lokasinya yang cukup jauh dari kelas manapun.
Toilet itu kini di huni oleh para murid lelaki yang sering merokok diam-diam saja.
"Lo apa-apaan sih?!" Nakyung menggertak.
"Elo yang apa-apaan! Minta perlindungan dari bang Doy segala, dasar manja!"
Plak!
Perempuan itu menampar pipi Nakyung cukup keras.
"Maksud lo apa?!" Tanya Nakyung sembari mengusap pipi nya yang panas.
"Gausah pura-pura gatau deh lo, Renjun babak belur tuh karna bang Doy ngebelain lo doang!"
Nakyung terdiam, ia berusaha mengerti apa yang perempuan itu katakan. Jadi yang diucapkan Renjun itu adalah bohong, ia terus memikirkannya.
Sampai tiba-tiba perempuan itu menjambak rambut Nakyung tanpa ampun.
"Aaa sa-sakit!! Lepasin!!" Nakyung berusaha melawannya.
"Rasain! Hahaha!!" Perempuan itu terus menjambak rambut Nakyung sampai tertawa seperti orang kerasukan.
Ningning menenggelamkan kepala Nakyung kedalam ember berisikan air, membuat baju Nakyung basah kuyup.
Duk!
"Agh!" Perempuan tersebut di dorong hingga menabrak bilik pintu.
"Dasar setan! Lo gapapa kan Kyung?" Lalu Cowo itu membantu merapihkan rambut Nakyung yang berantakan.
"G-gue.." Nakyung terbata-bata.
"Jen mending lo bawa Nakyung ke Uks" suruh cowo itu.
Cowo itu melihat Nakyung sudah basah kuyup ia pun membuka hoodie yang dipakainya, "Nih pake hoodie gue, baju lo jangan di pake lagi nanti lo sakit"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Coldest Boyfriend | Huang Renjun
Fanfic[17+] [ONGOING] [school romance] Sedingin kutub utarapun akan mencair oleh panasnya suhu cuaca di kota jakarta. Di ibaratkan seperti itulah sikap Renjun dan Nakyung jika di pertemukan bahkan di persatukan. Apakah semesta menyetujui hubungan mereka...