Komen aja sih ngapain gengsi, ramein dong ayo😤
-
Jaemin tiba di rumah Nakyung, ia mengantarnya sampai dalam.
Hanya ada pembantunya, Joy sedang bersekolah dan kedua orang tuanya sedang bekerja.
"Aduh non Nakyung, kenapa bisa basah gini rambutnya? Tunggu dulu biar bibi ambilkan handuk dan air hangat" ucap bibi sembari mendudukan Nakyung di sofa.
Jaemin duduk di sampingnya, ia tidaj tega dengan keadaan Nakyung.
"Maaf Kyung gue dateng nya telat, kalo aja gue lebih cepet mungkin lo gabakalan kaya sekarang"
Nakyung tidak menjawab, ia hanya diam masih mengingat kejadian tadi.
Bibinya membawa handuk, air hangat dan tak lupa secangkir teh untuk Jaemin.
"Makasih bi, biar saya aja" pinta Jaemin.
"Yasudah bibi akan menelpon nyonya untuk mengabari keadaan non Nakyung saat ini, bibi permisi"
"Ma..makasih bi" ucap lemas Nakyung.
"Gue mau keringin rambut lo, buka dulu tudung hoodie nya"
"Gausah, lo balik sekolah aja. Takut keburu bu Irene masuk loh"
Jaemin mengernyitkan dahinya, "Kok lo tau kalo ada pelajaran bu Irene di kelas gue?"
"Sengaja gue hafal, biar tau Renjun bakal bolos atau engga"
"Bucin"
"Sirik aja"
"Yaudah gue ke sekolah ya, bener lo gapapa nih gue tinggal?" Tanya Jaemin memastikan.
"Iya gapapa, makasih Jaem" Jaemin tersenyum.
Sebelum Jaemin pergi, ia meminum dulu teh yang telah dibuatkan untuk menghargai.
Diparkiran, Hanjis sungguh membuat Renjun tampak kesal. Karena Hanjis lupa menaruh kunci motornya.
"Pake motor gue" ucap Renjun.
"Lo yakin? Gatakut motor lu lecet gitu?"
"Biarin aja"
Mereka akan melakukan hal gila, bagaimana tidak. Mereka akan menerobos jika gerbang sekolah tidak di bukakan oleh satpam sekolah.
"Pak, ijin keluar dong. Di suruh jilid tugas nih"
"Tugas dari siapa? Coba saya lihat surat ijin nya"
Hanjis langsung terdiam, tapi Renjun sudah terbiasa dengan hal ini.
"Ini pak" Renjun memberikan selembar kertas dengan keterangan ijin.
"Oke baik, jangan terlalu lama"
Hanjis menoleh kebelakang tak percaya, Renjun menepuk pundak Hanjis mengisyaratkan bahwa mereka harus segera pergi.
Dengan cepat Hanjis melajukan motor milik Renjun keluar dari wilayah sekolah.
"Kita serius mau ke rumah Nakyung?"
"Engga"
"Lah terus?" Hanjis bingung.
"Gue doang"
"Terus gue?"
"Terserah lo"
Hanjis memberhentikan motor Renjun kepinggir jalan, "Gue kemana? Kan gue pake motor lo"
"Pake aja"
"Lo gimana, Njun?"
"Taksi"
"Gue ke warnet deket pengkolan, motornya lu aja yang pake" Jelas Hanjis.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Coldest Boyfriend | Huang Renjun
Fanfiction[17+] [ONGOING] [school romance] Sedingin kutub utarapun akan mencair oleh panasnya suhu cuaca di kota jakarta. Di ibaratkan seperti itulah sikap Renjun dan Nakyung jika di pertemukan bahkan di persatukan. Apakah semesta menyetujui hubungan mereka...