Hallo, gaise!!! Balik lagi nih haha udah lama gasii yaudah ayo baca. Btw aku kemarin lagi ngerjain cerita baru, jadi ntar tinggal publish deh. Tokoh utama nya Mark lee~
Semoga suka sama chap ini💗
-
Nakyung menggeliat, ia berdiri dengan setengah sadar untuk pergi bersiap-siap. Selesai berpakaian rapi, Nakyung menuju ruang makan untuk sarapan bersama.
"Pagi" ucap Nakyung.
"Pagi juga" seru semuanya.
"Pah, hari ini ga kerja?" Tanya Nakyung yang melihat papanya memakai pakaian santai.
"Iya, seminggu libur. Selagi papa libur, kamu mau ikut papa tidak?"
"Ikut kemana pah?" Tanya Nakyung sembari melahap nasi goreng.
"Bertemu teman lama papa, kebetulan anaknya seumuran dengan kamu loh"
"Enggak usah pah, malu aku"
"Ikut saja kebetulan dia dosen di universitas yang kamu incar loh kak" sambung bundanya.
"Wah, bener pah? Tapi kan lulus nya masih lama"
"Ya gapapa dong malah lebih baik dipersiapkan dari sekarang, kalau mau besok pagi sudah bersiap"
"Okey pah"
"Joy ga di ajak nih?"
"Kamu ikut bunda ke rumah Tante aja yuk"
"Ngapain bunda ke rumah Jisung? Tumben"
"Kepo kamu"
"Ih kok gitu"
"Hahaha" seru mereka menjahili Nakyung.
Setelah sarapan, Nakyung hendak memesan ojek online tetapi ia urungkan seketika tepat gerbang rumahnya sudah ada Jisung dan motornya.
"Gausah pake ojol mending sama gue aja ayo!"
"Gue bisa berangkat sendiri Ji"
"Kok gitu sih? Padahal gue udah nungguin dari tadi loh" Ucap Jisung dengan bibir yang dimonyongkan.
"Gausah gitu, geli gue liatnya! Yaudah gue bareng lo, tunggu"
"Nah gitu dong, nih pake helm nya"
Seperti biasa jika Jisung mengajak Nakyung berangkat bersama pasti ia sudah membawa helm khusus untuknya.
"Lo sama Yangyang masih berantem?" Jisung hanya menggelengkan kepala untuk menjawab.
"Tapi kok Lo kaya menghindar sih dari Winter? Wah takut sama Jeno Lo ya haha"
"Ngapain takut sama Jeno. Takut tuh sama tuhan, Kyung"
Jawaban Jisung membuat Nakyung terheran-heran tidak biasanya Jisung terlihat bijak. Sampai Nakyung mengira apakah Jisung baik-baik saja?
Ada apa dengan Jisung?
Sesampainya, Pemandangan yang ia lihat di parkiran bukan lah motor ataupun mobil melainkan melihat perempuan yang telah diboncengi oleh Renjun.
"Makasih ya Ji, gue duluan"
Jisung heran mengapa Nakyung tiba-tiba terlihat sangat kesal, setelah ia melihat Renjun barulah mengerti mengapa Nakyung merasa kesal.
Ia menghampiri Renjun dan perempuan itu, "Lonte baru lagi? Emangnya Ningning belum cukup ya buat Lo?"
"Dijaga omongan Lo, gausah ngomong yang engga-engga"
"Gue ngomong sesuai apa yang dilihat kok, Lo selalu boncengin cecabean terus apalagi sekarang nambah nih"
Mendengar hal itu membuat Renjun merasa kesal, ia menarik kerah Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Coldest Boyfriend | Huang Renjun
Fanfiction[17+] [ONGOING] [school romance] Sedingin kutub utarapun akan mencair oleh panasnya suhu cuaca di kota jakarta. Di ibaratkan seperti itulah sikap Renjun dan Nakyung jika di pertemukan bahkan di persatukan. Apakah semesta menyetujui hubungan mereka...