○ Chapter 56

118 19 0
                                    

"Dia anak sekolah sebelah"

"Anak sekolah sebelah? Ayo dah yang penting tanding nya jadi" Jisung bersemangat.

"Iya si Sungchan"

Seketika raut wajah yang bersemangat itu tiba-tiba menjadi muram, "Gue gabisa deh bang"

"Kenapa Lo, takut?" Suara yang tak asing baginya, Sungchan mendatangi tempat base camp mereka sebelum pertandingan.

"Ngapain Lo kesini?!" Tanya Jisung tak ramah.

"Santai aja gausah pake emosi, niat gue ke sini baik"

"Sejak kapan hati busuk Lo bisa berbuat baik sama orang?"

"Lo kenapa sih Ji? Sungchan mau gabung ke tim kita, jadi Lo jangan seenaknya sama dia"

"Lo serius bang mau masukin titisan setan ini ke tim kita?"

"Heh gue manusia ya, dijaga mulut Lo"

"Tau apa Lo soal hal menjaga"

"Lo berdua kenapa sih? Kita bingung jadinya" sahut Hyunjin.

"Kasih tau tuh tetangga Lo biar ga ngelunjak!" Sentak Jisung.

"Gue kesini mau buat taruhan sama Lo"

Jisung terdiam, lalu berbalik.

"Taruhan buat?"

"Kalo Lo menang, gue ga akan usik hidup Lo lagi dan gue bakal tutup mulut soal rahasia itu"

"Gausah banyak bacot dah, intinya Lo mau apa dari gue?"

Sungchan mendekati Jisung lalu berbisik, "Tetap sama gue, jangan pernah ngelawan atau Lo harus terima konsekuensinya"

"Gimana, setuju?" Tanya Sungchan.

"Malam ini kan? Oke, jam 10 kita tanding. Lo harus pegang omongan itu jangan jadi sampah!"

"Ji, Lo serius? Jam 10 masih ada beberapa kendaraan yang lewat masih rame"

"Gue gabisa lama-lama, jam segitu aja. Kalo gitu gue balik dulu"

"Jangan kabur Lo atau Lo tanggung akibatnya" ucap Sungchan memperingatkan.

Somi merasa kesal karena sedari tadi ternyata Ningning mengikuti mereka.

"Heh Mak lampir ngapain ngikutin kita sih, Sasaeng Lo?!"

"Dih ngapain juga gue ikutin kalian, kepedean banget jadi orang"

"Udah jelas-jelas Lo ada disini, jadi ngapain lagi kalo bukan ikutin kita?"

"Emang nya ini mall punya nyokap Lo apa? Ini tempat umum yakali gue ngikutin kalian kurang kerjaan banget gue"

Padahal kenyataannya Ningning memang mengikuti mereka sedari awal.

"Lo pasti mau Cepu kan, ngaku Lo!"

"Apaansih, Haechan kok Lo mau sih jadian sama orang bentuknya kek boneka Anabel gini?"

"Heh gue kaya Barbie ya bukan Anabel!"

"Udah! Udah! Bisa ga sih Lo berdua jangan ribut Mulu? Cape tau ga liatnya!"

Mereka berdua akhirnya diam setelah ditegur oleh Nakyung.

"Lagian apa sih yang bikin kalian ribut mulu? Masalah gue sama Renjun kan pasti? Kalian gausah ikut campur, itu urusan pribadi gue sama dia. Dan Lo kalo mau goda Renjun jangan di depan gue, takutnya Lo jadi botak karena gue Jambak Ning"

"Mampus, botakin aja udah"

"Diem Lo Anabel"

"Lo berdua yang diem! Gue belum beres"

My Coldest Boyfriend | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang