○ Chapter 38

231 29 0
                                    

Matahari mulai menampakkan dirinya, bersiap untuk menampilkan kecerahannya. Begitupun dengan Nakyung, ia sudah siap memenangkan lomba pada hari ini.

"Aku pergi dulu" setelah sarapan, ia pamit kepada kedua orang tuanya.

Saat membuka pintu gerbang ia terkejut, "Eh setan!"

"Gue manusia Kyung bukan setan"  Jisung menatap sinis.

"Lagian muncul tiba-tiba kaya setan aja lo"

"Yaudah ayo naik, ntar kesiangan"

"Santai aja kali, masih jam setengah 7 kurang lagian"

"Gue buru-buru"

"Kalo buru-buru ya mending gausah ajak gue bareng"

"Jadi mau naik atau gue tinggal nih?"

Nakyung menyengir menampilkan gigi rapihnya yang berjejer itu, "Iya iya gue ikut"

Sesampai di parkiran, Jisung terburu-buru menuju kelas. Ia takut ketahuan pak Johnny jika ia tak memakai celana olahraga.

"Lo napa dah? Kaya abis dikejar anjing aja"

"Woy ada yang punya celana olahraga 2 ga? Gue pinjem!" Teriak Jisung.

"Gue ada" jawab Junkyu.

"Mana? Gue pinjem"

"Tapi gue gaakan pinjemin ke elo"

"Lo kok gitu sih, gue kan ada lomba anj-"

"Siapa suruh tadi gue tanya malah ga jawab?!"

Ternyata Junkyu kesal tak di hiraukan oleh Jisung.

"Ya sorry, gue kan lagi panik tadi"

"Emang celana lo kemana dah?" Tanya Chenle.

"Dipinjem kemaren"

"Ya lo minta balik lah ke orangnya"

"Belum dateng orangnya"

"Winter maksud lo?" Tanya Seungmin.

"Heh Seungmin, jangan sotauuu. Kenapa lo ngiranya Winter sih? Apa jangan-jangan lo cenayang ya?!" Tanya Yuqi heboh.

"Sembarangan! Soalnya yang belum dateng tuh cuma Winter doang"

Semua sontak mengedarkan pandangannya seisi kelas, memang benar bahwa hanya Winter saja yang belum datang.

Kalau Nakyung, dia memang belum masuk kelas namun ia malah membucin di depan kelas dengan Renjun. Jadi bisa di anggap, hanya Winter yang belum datang.

Padahal biasnya Winter lah yang menjadi penunggu kelas, tapi kini belum datang.

"Tau ah! Ke kelas aja sana" Nakyung memasang wajah datar kepada semua teman sekelasnya.

"Kyung" Renjun masuk ke kelas A3 tanpa memperdulikan tatapan tajam dari teman sekelas Nakyung.

"Demi apapun, cuma ngobrol biasa aja"

"Ngobrol biasa kok malah keliatan so sweet banget gitu?"

"Dengerin dulu"

"Woy China! Ngapain kesini? Inikan bukan kelas lo. Lagian Nakyung nya udah gamau ngobrol lagi sama lo" usir Lucas yang memang sedang berada di kelas Nakyung.

"Lo juga bukan anak kelas ini, kenapa ada di sini?"  Ucapan Renjun mampu membuat Lucas terbungkam.

"Hahaha makanya sebelum ngomong tuh ngaca dulu" Senggol Yuqi yang berada di sebelah Lucas.

"Ini, sandinya tanggal lahir kamu" Renjun menaruh ponselnya di atas meja Nakyung.

"Buat apa? Aku masih ada hp"

My Coldest Boyfriend | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang