Keesokan hari mereka bersiap di pagi buta, telah siap hanya tinggal menunggu seseorang yaitu Lucas.
"Sorry semua tadi isi bensin dulu." Kata Lucas sembari turun dari mobil, untuk mengangkut barang kedalam bagasi.
"Jadi siapa aja yang di mobil gue?" Tanya Lucas.
"Gue, Nakyung, Renjun, Winter, Ryujin terus Yangyang. Sisanya di mobil lino." Jelas Yuqi.
"Jen, tukeran sama gue."
"Hah? Okey."
Jadinya Yangyang di mobil Leeknow dan sebaliknya Jeno Menjadi di mobil Lucas.
"Hmm, kaya gue ga jadi ikut deh." Ucap Ryujin tiba-tiba.
"Loh serius? Kenapa?" Tanya Nakyung.
"Gue takut merusak suasana, jadi nya mending kalian pergi aja sesuai rencana yang tanpa gue."
"Terus lo balik gimana, kan ini jam 2 pagi mana ada angkutan umum apalagi kita cewe loh." Nakyung sedikit khawatir.
"Ga usah di pikirin, salah dia sendiri ga mau ikut." Ucap kejam Renjun.
"Itu dia udah dateng kok." Semua menoleh terfokus melihat kedatangan satu mobil yang tak asing bagi mereka.
Setelah seseorang turun dari mobil semua refleks melihat ke arah Ryujin lalu Yangyang.
"Ayo, Ryu. Thanks semua udah jagain Ryujin, gue sama dia pamit dulu." Ucapnya.
"Gue balik ya, makasih banget udah bikin gue tenang semalem."
"Iya gapapa kok, hati-hati di jalan."
"Satu kosong, Yang." Ucap lelaki itu yang tak lain ialah Winwin. Namun Yangyang tak menjawabnya ia hanya menatap dengan datar.
"TUNGGU! GUE IKUT!!" Teriak seseorang yang sedang berlari.
"Haah.. hah.. haa.. masih cukup buat seorang kan?" Tanyanya.
"Orang sakit dilarang ikut."
"Renjun!"
"Bercanda."
"Gue paling belakang ya." Pinta Jisung.
"Gue sama Nakyung di belakang."
"Gue di tengah sama siapa aja?" Tanya Jisung.
"Bertiga, Jeno sama Winter juga." Jawab Lucas.
"Biarin Winter di tengah." Pinta Yuqi.
"Yaudah kapan cabut nya? Lama bener."
"Ayo dah."
Macet!
Jalanan lalu lintas kini sangat padat, terdengar suara klakson sangat keras. Ternyata jalanan sedang di perbaiki, jadi laju kecepatan sangat minimum untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
"Kamu Ngantuk? Tidur aja sayang."
"Najis, enak ya santai bucin sama ayang dibelakang." Ucap Leeknow yang sedang menyetir, sempatnya menyindir sepasang kekasih yang sedang diambang rasa sayang-sayangnya.
"Makanya cari pacar." Leeknow tertohok oleh perkataan Chenle yang tanpa sadar dia pun belum punya pasangan.
"Heh, lo perlu kaca ga? Kalo ada gue ada nih!"
"Yee gue sih gampang, tinggal tf duit langsung ada pacar."
"Itu namanya lo cari pelanggan bukan pasangan tolol!!!"
"Nikmati masa muda, no namanya juga."
"Gausah dengerin mereka, kamu tidur aja sini." Jaemin membiarkan Nancy bersandar pada bahunya untuk tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Coldest Boyfriend | Huang Renjun
Fanfic[17+] [ONGOING] [school romance] Sedingin kutub utarapun akan mencair oleh panasnya suhu cuaca di kota jakarta. Di ibaratkan seperti itulah sikap Renjun dan Nakyung jika di pertemukan bahkan di persatukan. Apakah semesta menyetujui hubungan mereka...