2. Deux

8.3K 879 53
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Lisa POV🌸

Sabtu pagi.

Aku mulai membiasakan untuk beraktivitas setelah bangun dari tidurku dan bersiap untuk berangkat kerja.

Sebenarnya aku bukan seorang kidal, artinya tangan kananku yang paling bisa aku andalkan.

Tapi karena tangan kananku tersayat pisau semalam, aku jadi tidak bisa melakukan hal-hal dengan cepat seperti biasa yang kulakukan.

"Aw! Ssh.."

Kadang kala merasa kesal dan bodoh, hanya karena memakai sepatu saja ini sudah terasa sakit saat mengikat talinya. Entahlah bagaimana Seokjin hyung akan bereaksi ketika melihatku dalam keadaan seperti ini, semoga saja dia tidak ngerapp ketika memarahiku.

Kuharap, aku bisa bekerja dengan baik tanpa harus memberatkan tangan kananku mulai hari ini.

Tepat pukul 07.00 pagi. Aku segera mengambil sepedaku di parkiran apartemen. Dan mulai mengayuhnya untuk sampai di tempatku bekerja.

Karena jam masuk bekerja pukul 08.00, aku mengayuh sepeda dengan santai, sambil menurunkan tangan kananku ke bawah agar tidak terlalu sakit menahan keseimbangan.

Setengah jam aku tiba di restoran. Sepertinya belum banyak pegawai yang datang, hanya ada Bambam dan Somi yang sedang membersihkan kaca depan.

"Hey bro, kenapa tanganmu?" sial, Bambam menyadarinya. Aku hanya meneruskan langkahku tanpa menghiraukan pertanyaannya.

Tanpa kusadari Somi mengikutiku hingga ke loker, dia berada tepat di sampingku sekarang.

"Tanganmu kenapa Li?" dan memutuskan untuk bertanya.

"Mau kubantu?" tawarnya karena aku sedang mengancingkan pakaian kerjaku.

"Lisa" sekali lagi dia memanggilku.

"Wae?"

"Kau yang kenapa? Kenapa tanganmu bisa sampai seperti itu? Apa yang kau lakukan kemarin?" Dia terlihat sangat mengkhawatirkan tanganku. Dia melihat tanganku dari dekat, tapi aku menyembunyikannya.

"Bukan urusanmu"

"Ahm baiklah, kau memang akan selalu begitu setiap kali aku bertanya, jawabanmu tidak jauh dari tidak, iya, tidak apa-apa, bukan urusanmu. Selalu dan selalu begitu" Dia memaut bibirnya kesal lalu keluar dari ruang loker.

Tidak dapat kupungkiri, dia memang sangat peduli padaku. Selain Seulgi sabahatku, dia juga salah satu orang yang cukup berisik. Selalu mengomel setiap kali aku melakukan sesuatu yang tidak benar di matanya.

"Bro? Yak, kenapa tanganmu?" Jackson menepuk pundakku. Aku menyikutnya dan pergi dari loker.

"Manusia beku" pekiknya, aku mendengarmu sialan.

"Lis kenapa tanganmu?" kenapa semua orang fokus dengan ini?

"Tidak apa-apa Gi" aku hanya akan menjawab pertanyaan darinya, dia sahabatku, Kang Seulgi.

"Kau berbohong lagi, katakan padaku" dia menatapku tajam.

"Kecelakaan"

"Aataga! Di mana? Kenapa hanya tanganmu yang terluka?" dia mulai memicingkan matanya.

Séduisante ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang