18. Dix-Huit

7.2K 594 23
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Hari berikutnya. Rose masih berada di rumah Lisa karena kondisi Lisa semakin memburuk.

Jimin senantiasa membawakan obat, vitamin dan makanan setiap pagi, siang dan sore, meskipun Lisa tidak menghiraukan itu. Lisa bersikeras tidak ingin diperiksa apalagi sampai dibawa ke rumah sakit, keras kepala.

"Lisa, apa sebaiknya aku menghubungi dokter pribadiku?"

"Tidak Chaeng, demi Tuhan aku akan marah jika kau melakukan itu" Lisa menolak karena dia takut dirujuk ke rumah sakit.

"Lalu sampai kapan kau akan terus begini? Kau tidak mau makan! Hanya minum obat saja tidak akan membuatmu kembali sehat Li"

"Aku tidak sehat lagi pun tidak apa"

"Kau ini bicara apa"

"Chaeng, tolong antar aku ke kamar mandi"

Rose memapah Lisa dan membawanya ke kamar mandi.

"Jangan mandi! Kau belum cukup sehat, nanti bisa menggigil dan demammu semakin parah"

"Tidak akan, aku hanya ingin kencing. Bawel"

"Kalau saja Jennie eonni tahu! Kau pasti akan dimarahi"

"Berisik!"

"Huhhffhh dasar" Rose menggedor pintu kamar mandi Lisa. Tidak lama Lisa keluar dan dipapah lagi oleh Rose menuju ranjangnya.

"Terima kasih Chaeng" Lisa berbaring di ranjangnya dan memejamkan matanya kembali.

Wajahnya begitu pucat, bibirnya kering hampir tidak berwarna, terlihat kelupasan kulit kering yang membelah kecil di bibir tebalnya. Lisa benar-benar sakit sekarang.

"Huhhffhh.. Untungnya dia tidak rewel seperti Jimin" pekik Rose ketika menutup pintu kamar Lisa.

Tok tok tok.. tok tok tok tok...

"IYA.. SEBENTAR.." Rose turun dan membuka pintu.

"Sayang, ini bajumu, makanan, juga obat dan vitamin untuk Lisa. Kau jangan lupa sarapan ya? Aku berangkat kerja dulu, kupikir hari ini aku tidak akan lembur, semoga tidak lembur" Jimin memberikan beberapa paper bag pada Rose.

"Hm.. Terima kasih sayang, hwaiting babe, hati-hati di jalan ya? Aku mencintaimu" Rose memeluk Jimin dan mengecup bibirnya.

"Aku juga mencintaimu Rose" Jimin melumat bibir Rose sambil mengusap kepalanya.

"Kalau begitu aku berangkat ya sayang? Sampaikan salamku untuk Lisa, semoga dia lekas sembuh"

"Iya babe, terima kasih, jangan lupa izin kerjanya. Jangan sampai dia disakitkan"

"Baik sayang, bye.. Sekali lagi" Jimin mendekat dan mencium bibir Rose beberapa detik sebelum ia benar-benar berangkat.

Rose tersenyum dan melambaikan tangannya "Bye.. sayang.. Hati-hati"

"Em..See u.." Jimin tersenyum.

"See u.. Mochi" Rose memberikan flying kiss dan Jimin menangkapnya, kemudian ia melaju menggunakan mobilnya meninggalkan rumah Lisa.

Séduisante ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang