3. Reo dan Olive

3K 214 17
                                    

Assalamualaikum
warahmatullahi wabarokatuh

Selamat Membaca

Selesai Mos ini di lanjutkan Para Panitia untuk rapat, membahas acara hari ini apakah sudah sesuai dan acara untuk hari kedua esok.

"Oke, ada yang bertanggung jawab untuk sukses tidaknya acara hari ini? " ucap Reo dingin, sembari berdiri menatap para anggotanya.

Sebuah tangan terangkat, membuat Reo menatap datar. "Jelaskan!" titahnya.

"Untuk acara kali ini berlangsung sesuai yang kita susun, " ucap lelaki yang beralmet hitam bertanda anggota OSIS.

"Hm, untuk susunan acara esok, bisa di jelaskan?" ucap Reo meminta argumen para anggota.

Kali ini tangan dari seorang anggota OSIS perempuan, "Gua Kak, " ucap Livia.

"Silahkan!"

"Gimana kalau besok kita bermain game berpasangan, tapi berkelompok siapa yang paling kompak kita kasih door prize."

"Gua setuju tuh, sama pendapatnya Kak livia " sahut anggota OSIS cewek lainnya.

"Kenapa harus berpasangan?" tanya Reo dengan suara terasa semakin dingin.

"Ya itu yang bikin seru!" sahut aggota OSIS cowok.

"Ooo dasar buaya! Aldi kadal!" sorak teman temannya.

Aldi anggota OSIS, paling buaya punya pacar bisa 3 dalam seminggu. Tapi tidak bisa berkutik jika di depan ketua OSIS.

"Ya allah, kenapa sih? Lu iri?" ucap Aldi membual canda.

"Ogah!"

"Mau debat?!" suara datar Reo kembali membuat seisi ruang rapat OSIS hening

"Gua ngga setuju pendapat Livia, ganti "

***

Bip bip

Brak

Suara pintu mobil tertutup pelan. "Bosan?" tanyanya pada gadis yang  menonton film Ananta.

"Ngga, " sahutnya.

"Pasang sabuknya, " titah Reo, sembari melepas jas almamater menaruh di belakang.

"Pending nontonnya, liat depan!" titahnya lagi. Tapi, di biarkan saja.

Grep

Satu sentak hp itu berada di tangan Reo, dan kemudian memasang sabuk pengaman pada gadis cantik itu.

Gadis itu menekuk wajahnya, menatap kekasih tampannya. Lantas menarik dirinya memeluk Reo.

"Ayang, tadi lupa, jadi hampir kenalan tapikan ngga jadi, Ayang. Jangan judes gitu, ya?" ucap gadisnya menatap Reo dengan posisi memeluknya meski Reo menyetir.

"Kita makan dulu dimansion, " ucap Reo santai.

Reo masih sedikit bisa tega dengan pasangan, meski tidak lama. Berbeda dengan Ray yang sangat tidak mampu, kepada istri nya. Membentak saja belum pernah selama masa kenal pertama sampai pernikahan.

Pacar Ketua Osis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang