Assalamualaikum
Warahmatullahi WabarakatuhSelamat Membaca
Haii, akhirnya bisa nyapa kalian di cerita ini! Semoga suka extra part-nya, mau lanjut? Komen dong, vote."Kak, Roy.." Suara lembutnya itu mengalun di telinga seorang lelaki yang masih mengenakan seragam sekolahnya.
"Hem?" sahutnya rendah.
"Aku mau pulang Kak, bukan malah ke rumah Kakak. Anterin sekarang," pintanya merengek kecil dengan suara pelan. Tangannya yang di genggam lelaki remaja tak bisa ia lepaskan.
Sedari tadi ia kebingungan, pasalnya Roy berkata akan mengantarkannya tetapi malah membawanya ke mansion sebesar ini. Barang-barangnya sangat mewah.
"Iya, nanti."
Gadis berambut panjang sepinggang itu mendongak ke atas,"Sekarang Kak!" Protesnya.
"Mau pulang gue anterin atau mau di ganggu preman lagi?" perkataan Roy membuat gadis itu menegang takut. Ia tanpa sadar merapat pada Roy yang tersenyum miring tanpa diketahui.
"Kak Roy jangan gitu," serunya lemah. Roy melepas tautannya beralih merangkul bahu mungilnya.
"Gemes," ucapnya.
"Anak orang siapa lo ajak ke mansion?" Suara berat itu dari undakan tangga. Reo berdiri dengan tatapan tak lepas pada adiknya.
Untuk pertama kalinya Reo bertanya seperti ini. Belum pernah sekalipun Reo melihat adiknya membawa teman selain cowok.
"Kepo, mana Mommy?" tanyanya balik.
"Kepo!" sahut Reo dingin. Melanjutkan jalannya ke dapur guna mengambil minum. Roy mendengus dengan balasan dari kakaknya.
Gadis cantik bersama Roy tampak tidak nyaman dengan Reo. Terlihat menakutkan dari cara bicaranya.
"Duduk disini dulu, gue ganti baju sebentar." pinta Roy membawa gadis itu duduk di ruang tengah samping undakan tangga.
"Enggak mau," tolaknya menahan tangan Roy.
"Mau ikut gue ke kamar?" goda Roy bermaksud bercanda. Sontak gadis itu bergidik melepas tangannya dari lengan Roy.
"Enggak mau!"
Roy tertawa kecil,"Gue bercanda Sasa."
Namanya Sasa gadis pendiam lebih tepatnya sih introvert. Iya, dia sangat pemalu di depan umum. Dia juga malu bersama Roy, cowok itu most wanted disekolahnya. Semua tahu siapa Roy, anak pebisnis terkenal nomor satu.
***
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan sosok lelaki berwajah rupawan.
"Kenapa harus di kunci sih, cuma turun minum doang?" gerutunya menatap Reo yang santainya berdiri di depannya. Olive mengerucutkan bibirnya yang kesal karena tindakan kekasihnya.
"Enggak papa," singkatnya. Olive mengambil nafas pendek membuangnya lewat mulut.
"Ke bawah yuk? Mau nanam bunga lagi sama Mommy kamu," jelas Olive.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Ketua Osis
Teen Fiction[ COMPLETED ] Sequel of My Cengeng girl Blurb: Kedatangan teman masa kecil membuat hubungan mereka yang slalu di penuhi canda dan keromantisan menjadi pudar seiring berjalannya waktu. Apakah harus ada yang berkorban? Akankah mereka bisa mempertaha...