Assalamualaikum
Warahmatullahi WabarakatuhSelamat Membaca
Didepan mading saat ini sangat ramai siswa-siswi berdesakan hanya untuk melihat daftar nama mereka berada di papan berukuran besar persegi panjang itu.
Netra hitam yang selalu menyalurkan kehangatan seorang Reo Jackson Sahtapy saat ini tengah mengamati satu persatu namanya di antara ratusan siswa-siswi lain.
"Gue lulus! Kyaaaa!" jeritnya senang. Gadis berambut ombre lilac itu melompat kegirangan di tempat. Diikuti kedua temannya, Lia dan Nila. Dua gadis tak kalah cantik itu masih berusaha mencari namanya.
"Gue lulus!" teriakan Lia membuat beberapa siswa-siswi yang berada disana melirik terkejut. Seperti tak ada dosa Nila ikut berteriak.
Mereka bertiga memeluk satu sama lain. "Makasih, Ya Allah." ucap Olive bersyukur. Ia tidak menyangka, setiap harinya di penuhi keluhan. Tambahan les disekolah, dan pribadi, belajar, satu bulan ini penuh dengan pelajaran sekolah. Akhirnya ia bisa melewati ujian Nasional itu.
"Gimana kalau kita pergi buat rayain kelulusan?" saran Nila, kini gadis itu benar-benar menjadi teman murni pada Olive. Dari yang awalnya hanya niat untuk mengulik tentang hubungan Olive dan Reo saja.
"Oke-oke!" setuju Lia.
Olive menatap keduanya,"Kemana? Habis pulang sekolah?"
"Iya, habis ini aja. Gue denger bakal pulang cepet setelah pengumuman kelulusan di pajang di mading." ujar Nila.
Lia semakin senang,"Ngajak Alando juga ya? Kasihan gitu-gitu dia temen kita!"
"Enggak akan marah kan, Live, Kak Reo?" tanya Lia pada gadis berambut ombre itu.
"Masalah gampang, biar gue yang jelasin! Sekarang mending ke kantin, nyicil celebration!"
***
"Kalian berencana mau kemana setelah ini?" Alando bertanya. Cowok itu duduk di sebelah Lia dan Nila.
"Belum tahu," ucap Nila.
Lia menatap Alando,"Sama. Gue masih bingung jurusan mana yang gue pilih."
"Cari yang lo suka, sesuai keinginan atau hobi lo." saran Alando.
"Gue sih benaknya ada yang bakal nikah cepat!" suara berat Alando menyambut ketiganya.
"Ngapain liat ke gue!" ucap Olive keheranan.
"Hm, salur banget gue, Kak Reo sabar nunggu temen kita yang satu ini. Biasanya kan cewek yang nunggu kesiapan cowoknya, tapi ini malah kebalik!" jelas Lia yang mengetahui kisah cinta Olive sebab persahabatan mereka yang paling lama sejak masa SMP.
"Ya maksud gue kan bukan gitu, gue belum siap!" ujar Olive memberi alasan. Bibirnya mengerucut lucu. Untung Alando sudah sadar diri dan bisa move on. Lelaki itu hanya tersenyum tipis melihat itu.
"Nunggu siap ya nggak bakal siap-siap. Siap atau nggaknya lo pasti bakal di hadapan sama pilihan seperti itu." timpal Nila meminum just melon.
"Kapan mau jawab? Keburu Kak Reo jengah tau rasa lo!" ucap Lia sengaja menakut-nakuti temannya, Lia kesal sendiri dengan tingkah sahabatnya ini. Bertahun-tahun dari jaman kelas 10 sampai 12 belum juga diberi jawaban tepat. Gadis itu kan kasihan dengan Kakak kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Ketua Osis
Teen Fiction[ COMPLETED ] Sequel of My Cengeng girl Blurb: Kedatangan teman masa kecil membuat hubungan mereka yang slalu di penuhi canda dan keromantisan menjadi pudar seiring berjalannya waktu. Apakah harus ada yang berkorban? Akankah mereka bisa mempertaha...