Assalamualaikum
Warahmatullahi wabarokatuhSelamat Membaca
Setelah pulang Olive tak lantas pergi dengan kekasihnya seperti biasanya. Gadis itu kini telah berada di apartemen seorang lelaki dengan membawa renteng di salah satu tangannya.
Ia menekan bel di apartemen itu tapi tak kunjung ada balasan. Ia pun mencoba menghubunginya nomor nya tapi tidak ada di kontaknya.
"Loh perasaan aku punya nomornya Renal deh." ucap Olive pelan, mencoba mengotak atik ponselnya.
"Kok nggak ada, siapa yang hapus?" tanyanya bingung.
Gadis itu teringat kekasihnya yang meminta ponselnya waktu itu. Ternyata ini? Aih kenapa dia baru sadar.
Ia kembali menekannya ternyata tak berapa lama. Seorang lelaki dengan kaos berantakan dan rambut yang kusut itu sangat pucat.
"E--hai, Renal. Assalamualaikum." ucapnya kikuk.
"Waalaikumsalam, kenapa bisa kesini?" tanya Renal dengan suara pelannya. Rupanya lelaki itu memang sakit.
"Nih, disuruh Mama katanya lo sakit. Mama tau dari orang tua lo yang kasih tau." ucap Olive menjelaskan.
Renal tampak tak suka dengan Mama-nya yang memberitahu jika dirinya sakit."Hm, makasih." ucapnya.
Gadis itu menggoyangkan rantang di depan Renal. Lelaki itu pun menerima nya dengan tangan kekar-nya.
"Udah ke rumah sakit?" tanya Olive dengan wajah gemas-nya. Mata bulat itu menatap terang Renal dengan kedua tangan bertaut di depan tubuh-nya.
Gadis itu memang tidak ke rumah sakit tapi ia sempat meminta pada petugas apartemennya untuk membelikan obat demam dan obat sakit kepala.
Lelaki itu menggeleng, kepala nya sangat pusing." Yaudah lo pulang aja gue baik baik saja disini." jelas kepada Olive, teman masa kecil.
Gadis itu terkejut mendengar ucapan lelaki itu."Disuruh Mama jagain kata-nya, lo demam nggak?" tanya Olive.
"Enggak tau." ucapnya.
"Kok nggak atau sih? Cek suhu tubuh lo coba panas tinggi nggak?" tanya Olive gadis itu kelamaan menunggu.
Ia pun mengecek kening Renal dengan tangannya. Panas,"Ih panas gini tau." gumamnya.
"Kompres ya?" tanyanya, tapi lelaki itu tidak menjawab malah diam menatap Olive.
"Kesambet? Mau masuk nih gue, ijinin nggak?" ucap Olive, mendapat anggukan dari Renal. Langsung saja menarik lengan Renal dan masuk ke dalam apartemen.
Sesampainya di dalam Olive pun menyuruh temannya itu rebahan. Dia akan mengambil handuk kecil dan mencari es batu.
"Ada es batu nggak, Ren?" tanya gadis itu ketika hendak memasuki area dapur.
Renal yang masih tak menyangka akan di rawat teman kecilnya pun sedikit melamun.
"Renal!" pekik Olive, gadis itu masih seperti itu sejak kecil. Suka sekali membuat orang jantungan.
"Ada!" ucap Renal ikut mencoba berteriak.
Tak lama gadis itu pun datang dengan sebuah baskom dan handuk kecil. Lalu mulai membasahinya dan di bawa nya ke dahi lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Ketua Osis
Roman pour Adolescents[ COMPLETED ] Sequel of My Cengeng girl Blurb: Kedatangan teman masa kecil membuat hubungan mereka yang slalu di penuhi canda dan keromantisan menjadi pudar seiring berjalannya waktu. Apakah harus ada yang berkorban? Akankah mereka bisa mempertaha...