Assalamualaikum
Warahmatullahi wabarokatuhSelamat Membaca
Seorang lelaki paruh baya tengah mengusap usap jemari istrinya. Jemari itu terdapat luka karena terkena cipratan minyak.
"Aku nggak papa." ucap Mega kepada Ray yang masih mengusap dan meniup jemari itu.
"Aku udah suruh jangan masuk dapur, siapa yang minta kamu masuk dapur?" tanya Ray raut lelaki itu sangat datar. Ia menatap mata Mega yang juga tampak menatap-nya.
"Ray.." panggil Mega. Ia memperlihatkan memperlihatkan senyum cantik itu.
"Aku nggak papa, yang luka cuma satu jari ku." ucap Mega lembut.
"Mau satu pun tetap itu luka, ngerti?" tegas Ray menatap lekat wajah cantik istrinya.
"Kenapa kamu khawatir terus? Kita udah punya tiga anak!" ucap Mega mengusap rahang suami-nya dengan satu tangan bebas-nya.
Ray memperkikis jarak mereka."Aku udah bilang, cinta-ku lebih besar untuk kamu!" ucapnya jelas singkat dan padat.
Mega pun tak ingin membuat Ray semakin menggila. Ia pun menarik tangannya yang di genggam Ray ke depan mata lelaki itu.
Memperlihatkan luka nya,"Tiup." pintanya memperlihatkan senyum cantiknya.
Bukannya meniup lelaki paruh baya itu memilih memeluk istrinya. Meletakan kepalanya di ceruk leher putih Mega.
"Jangan sampai aku liat kamu berani masuk dapur, cuma buat masak!" ucap Ray bernada ancaman. Lelaki itu masih di posisi sama.
"Iya, tapi kalau aku masuk mau minum, ambil cake, masa nggak boleh masuk dapur?" tanyanya, bergurau.
Ray melepas pelukannya dan menatap Mega."Kecuali itu, inti-nya berbau memasak nggak boleh." ucapnya tak mau di bantah.
Mega pun terkekeh,"Oke oke, makasih." ucapnya.
"I love you too." ucapnya bernada sedikit kesal.
"Ekhem.." deheman itu membuat atensi mereka menoleh ke sumber suara.
Ternyata ada Reo dan kekasih-nya yang datang. Mega lantas berdiri dan meminta putra dan kekasih-nya untuk duduk.
Reo yang tak sengaja melihat jari Bunda nya terdapat seperti olesan salep pun mendekati-nya.
"Bunda kenapa?" tanyanya tersirat khawatir. Ia menggapai jemari Mega dan memperjelas apa yang dia lihat.
"Enggak, papa kok." ucap Mega tersenyum cantik. Ia pun meminta bibi untuk membuatkan minuman dan mengambil camilan-nya.
"Kalian habis dari mana?" tanya Mega yang kembali duduk bersama Ray.
Reo menjadi kesal ketika teringat gadisnya dari apartemen Renal.
"Habis jemput Olive, terus kesini." ucap Reo pada Mega. Wanita paruh baya itu masih mengusap usap tangan suami-nya yang tampak berada di paha nya.
"Kalian nggak mampir ke supermarket?" tanya Mega menatap Reo.
"Enggak, nanti ada gadis nakal minta makan pedes!" ucap Reo menyindir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Ketua Osis
Roman pour Adolescents[ COMPLETED ] Sequel of My Cengeng girl Blurb: Kedatangan teman masa kecil membuat hubungan mereka yang slalu di penuhi canda dan keromantisan menjadi pudar seiring berjalannya waktu. Apakah harus ada yang berkorban? Akankah mereka bisa mempertaha...