Extra Part 2

805 47 5
                                    

Assalamu'alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat Membaca

"Sayang, gimana ini bagus nggak?" seperti model, seorang gadis berambut ombre panjang itu masih memilih warna ungu sebagai dasar perombrean. Sesuka itu sama warna ungu.

Ia memperlihatkan dress terbuka pada kekasihnya yang berdiri tak jauh darinya. Pandangan lelaki itu datar,"Coba kamu pikir, itu bagus nggak?" Reo membalikkan pertanyaan pada kekasihnya.

Olive menundukkan pandangannya lalu memutar badannya. "Bagus, aku suka."

"Aku nggak suka, Sayang. Sini, biar aku pilihin aja." Reo bergerak hendak keluar ganti guna mencarikan pakaian yang tidak terbuka untuk kekasihnya yang bandel itu.

Kini Reo Jackson Sahtapy sudah menginjak masa perkuliahan. Olive Caltria masih berada di kelas 3 SMA.

Hubungan masih dalam status pacaran. Olive belum memberikan jawaban yang pasti. Namun Reo masih sabar sampai sekarang. Lelaki tampan itu juga masih sabar dengan segala kelakuan gadisnya.

Agresif, suka dengan pakaian terbuka. Itu Olive Clatria. Sebisa mungkin Reo bersikap tidak menyakiti hati gadisnya ketika menyikapi masalah pakaian dan tindakan.

"Reo!" Sergah Olive. Gadis itu berjalan cepat mendekati kekasihnya. Ia lingkarkan tangannya pada lengan lelaki tampan itu.

"Aku mau pakai ini, boleh ya?" ijinnya memelas. Pupil mata itu sengaja, Reo tidak menatapnya.

Kepergian mereka di toko mall pakaian ini guna mencari pakaian yang cocok untuk dikenakan di acara pernikahan Ria dan Arion, anak pertama dari Ray Sahtapy dan Mega Jackson Sahtapy.

Ria baru saja menempuh skripsinya dan tinggal menunggu wisuda. Namun rencana pernikahan mereka di percepat. Ria tidak setuju awalnya. Namun kembali lagi, lebih cepat lebih baik. Akhirnya ia setuju.

Sifat Arion seperti Ray, sifat Reo seperti Ray juga tapi sedikit lebih dingin. Sedangkan Roy memiliki dua sisi kalem dan bar-bar.

"Enggak aku ijinin."

"Udah nggak sayang, ya? Udah kesel, sebel, bosen?" pertanyaan menuntut itu dari bibir Olive. Gadis itu seakan menyudutkan Reo, agar lelaki itu merasa tidak enak, jika sudah merasa seperti itu otomatis Reo akan mau mengijinkannya memakai pakaian ini. Ini adalah trik. Dan Reo tahu.

Mata hitam Reo yang tajam menyelam pada mata indah Olive. Gadis itu memasang wajah tanpa senyum dan cemberut. Kepalanya harus menunduk,"Enggak baik, pakai-pakaian terbuka." jelasnya.

Olive mengangguk,"Tahu, tapi aku mau!"

Mata mereka bersinggungan, Olive mengeratkan pelukannya pada lengan kekar Reo. "Kamu mau mau nurutin permintaan aku, kali ini. Tolong ganti, jangan pakai dress ini."

Alis Olive menukik, ia menyentak tangannya pada lengan Reo. Gadis itu membalikkan badannya berjalan ke arah cermin standing di sana.

"Apa yang salah, sih?! Aku suka pakaian kaya gini, kamu ngebatasin pakaian aku!" ucap Olive kesal.

Reo memeluk gadisnya dari belakang, gunanakan jemari tangannya untuk menarik belahan pada kaki jenjang kekasihnya. "Aku nggak suka, kamu pakai kaya gini. Kamu nggak sayang, sama tubuh kamu dilihat orang lain, keenakan mereka bisa liat tubuh bagus kamu, kan, Sayang?"

 Kamu nggak sayang, sama tubuh kamu dilihat orang lain, keenakan mereka bisa liat tubuh bagus kamu, kan, Sayang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pacar Ketua Osis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang