Masih di Bandung, 27 September 2020
Selamat ulang tahun
Selamat ulang tahun
Selamat ulang tahun Noa
Semoga panjang umurTiup lilinnya
Tiup lilinnya
Tiup lilinnya sekarang jugaSekarang ... juga ...
Sekarang ... juga ...Nyanyian yang bersahutan itu semakin terdengar, tepukan dari kedua telapak mereka seakan menjadi irama yang mengiringinya. Lengkungan bak pelangi terbalik itu terulas di bibir sang empu yang sedang berbahagia, bibirnya dimajukan beberapa senti kemudian dikeluarkannya udara dari dalam mulutnya itu. Lilin dengan angka 17 di depannya seketika padam, kemudian disambut oleh riuh tepuk tangan dari semua orang.
Tidak banyak, hanya sampai tiga-empat orang saja, Nohea malas mengundang semua teman sekelasnya.
Setelah acara tiup lilin tersebut, Vellyn menghidangkan makanan berat untuk ketiga orang tersebut. Ralat, tepatnya hanya dua orang yang ia hidangkan makanan.
Rumah mewah yang terletak di salah satu perumahan elit di Kota Bandung selalu menjadi saksi kebahagiaan yang dirasakan Nohea, senyuman itu tak henti-hentinya ia sunggingkan. Dress yang dipakainya semakin memperlihatkan betapa cantik dan anggunnya anak dari seorang pemilik perusahaan tersebut. Orang tua Nohea bekerja setiap harinya yang membuat keluarga kecil Weasley itu semakin sejahtera nan makmur.
Tetapi untuk perihal pekerjaan apa yang dilakukannya, entahlah, ia pun tidak tahu.
"Loh, kok cuman dua doang?" celetuk Nohea melihat dua piring berisi makanan yang hanya disediakan untuk dirinya dan Hansel. Untuk Jenggala tidak ada.
Percuma saja berceloteh seperti itu, Vellyn tak akan mendengarnya karena ia sudah berada di dalam kamar. Jarak dari meja makan menuju kamar Vellyn dan Ardi cukup jauh dan tidak memungkinkan Nohea untuk memanggil Vellyn dengan suara sepelan itu. Ruang televisi yang memisahkan antara kamar dan dapur cukup luas serta dilengkapi dengan penghalang yang memisahkan keduanya.
"Yaudah, bentar ya, La." Jenggala atau yang biasa dipanggil Lala itu hanya mengangguk pelan. Nohea beranjak dari duduknya, ia mengambil piring dan menyiduk nasi untuk Jenggala, beberapa lauk juga ia siapkan di atas piring tersebut.
Ia pun duduk kembali di kursinya, tepatnya di samping Jenggala. Mereka bertiga duduk dengan posisi Hansel yang menghadap ke arah Jenggala dan Nohea.
Sesekali Hansel melirik pada Nohea yang sedang menyuapkan makanan ke mulutnya. Gadis itu memang terlihat sangat cantik hari ini, padahal hanya ada mereka berdua di sana-Hansel dan Jenggala. Tetapi Nohea sampai berdandan seperti itu, dan masih terlihat natural dengan make up yang tidak terlalu menor. Jenggala sendiri yang notabene-nya adalah seorang perempuan juga, merasa terpukau dengan penampilannya hari ini. Kadang-kadang dia lupa jika dirinya juga adalah perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilu Membiru
Teen Fiction❝ Ketika dirinya menemukan teman, yang sejatinya tidak pernah menjadi teman. ❞ Perselingkuhan, pengkhianatan, dan pertikaian itu semakin menjadi-jadi. Dimulai dengan Vellyn yang diketahui telah menjadi jalang di sebuah club ternama di Kota Bandung...