CHAPTER 27 : SAYU

45 5 0
                                    

Ya, kembali seperti semula dengan keadaan yang berbeda~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, kembali seperti semula dengan keadaan yang berbeda
~~~

"SAYA GAK MAU TAU! ANDA HARUS TANGGUNG JAWAB!" teriak seorang pria tua yang berusia lebih muda dari Ardi.

Beberapa waktu lalu ibu dari Raya sempat menemukan sebuah testpack dengan garis merah di sana saat sedang membereskan kamar Raya. Mau tidak mau gadis itu harus menceritakan semuanya pada sang ibu. Raya menceritakan tentang jika uang yang selama ini ia dapatkan adalah hasil dari menjadi sugar baby, ia mengaku kalau jaman sekarang pekerjaan yang formal sangat susah didapat. Beruntung ibunya bisa mengerti tentang hal ini, tetapi untuk perihal anak yang ada di dalam kandungan, wanita itu harus membicarakannya pada sang sugar daddy.

"Ini gimana ini!? Raya itu anak gadis saya satu-satunya! Dan anda, orang tua yang umurnya sudah lebih tua dari saya mau merusak masa depannya," lirih Ihza menepuk-nepuk dadanya dengan raut wajah yang memalangkan. Hatinya sakit saat mendengar seorang pria yang usianya berbeda sepuluh tahun dengannya membuat Raya hamil.

Mau bertanggung jawab juga Ardi tidak tahu harus melakukan apa, jika harus menikahi Raya maka sama saja dengan menjadi pedofil. Sangat tidak cocok jika seorang gadis usia dua puluh tahunan menikah dengan duda beranak satu yang usianya sudah setengah abad lebih sepuluh tahun.

"Saya gak mungkin 'kan nikahin Raya," celetuk Ardi dengan wajah tak berdosa, seolah jika ini hanyalah hal biasa.

"Bagaimana pun caranya, saya kasih waktu tiga hari! Lebih dari itu masalah ini akan saya bawa ke pihak yang berwenang!" cetus Ihza mengancam dan menatap tajam ke arah Ardi.

~~~

Sebuah perban dililitkan di wajah seseorang yang kini tengah terbaring lemah di atas brankar, dirinya menjadi korban kebakaran dari sambaran petir di Club Rainfly. Memang tidak ada satupun dari mereka yang berinisiatif untuk memanggil pemadam kebakaran, tetapi derasnya hujan akhirnya bisa membuat api itu padam.

Kepulan asap dari kobaran api tentunya merambat sampai ke jalan raya, melihat hal itu beberapa warga pun memeriksa lantas menelepon pemadam kebakaran jika ada gedung yang sudah hangus terbakar di sana. Vellyn ditemukan dengan keadaan pingsan serta luka bakar di wajahnya, ia dievakuasi dan segera dilarikan ke rumah sakit supaya dokter bisa menangani luka bakar di wajahnya serta saluran pernapasan yang sudah pengap oleh asap.

Satu jam yang lalu ada anak semata wayangnya yang sedang kebingungan mencari sang mama tatkala ia tak mendapati seorang pun di rumahnya. Acap kali Nohea menghubungi ponsel Vellyn, tetapi ponselnya tidak aktif.  Sampai akhirnya Nohea melihat notifikasi berita dari ponselnya bahwa Club Rainfly tersambar petir yang membuat gedung itu hangus terbakar.

"Pak, tolong, Pak, mama saya ada di dalam sana!" serunya menggebu-gebu mengguncangkan tangan salah satu pemadam kebakaran saat dirinya baru sampai di sana.

"Mama kamu? Ohh ibu-ibu yang pingsan tadi? Dia sudah dilarikan ke rumah sakit," jawabnya langsung ke intinya.

"Rumah sakit mana?"

Pilu MembiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang