42 - Definisi Cantik

5.9K 1.1K 1.1K
                                    

⚫⚫⚫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚫⚫⚫

Seharusnya Jisoo bisa tersenyum lebih gembira lagi tatkala dia dan Sehan berhasil membuat kejutan ulang tahun susulan untuk Aurora. Namun kejadian siang tadi itu masih sulit Jisoo terima. Kejadian umum yang tak pernah Jisoo sangka akan menimpanya.

Seperti yang sudah dikatakan Jisoo sebelumnya, dia sungguhan membantu Sehan menyiapkan perintilan perayaan ulang tahun Aurora. Termasuk perkara kue ulang tahun. Demi pencarian yang lebih luas dengan menyesuaikan selera yang kira-kira bakal disuka Aurora, Jisoo menelusuri banyak online shop hingga ketemulah sebuah toko yang bisa dibilang punya nama di instagram. Jisoo custom kue sesuai dengan apa yang sudah dia diskusikan bersama Sehan, lalu Sehan mengusulkan untuk mengambil kue itu sendiri alih-alih pakai jasa pengiriman. Jisoo setuju-setuju saja sebab mereka hanya perlu menempuh jarak sekitar satu jam untuk meraih posisi toko yang masih satu kota dengan mereka tersebut.

Sampai sebuah kesialan menimpa Jisoo.

Melenceng dari ekspektasi, toko kue dua tingkat itu rupanya berlokasi di dalam perkampungan—Jisoo dan Sehan musti menyusuri gang-gang yang katanya rawan preman. Ketika mereka kembali menuju mobil yang di parkirkan di luar gang, Sehan kembali ke toko karena kelupaan membeli lilin. Sehan menyuruh Jisoo menunggu di mobil sendirian, tapi dia lupa memberi kunci mobil makanya Jisoo tidak bisa masuk. Sepanjang menunggu di luar, benar saja Jisoo kena palak tiga orang preman. Daripada melawan tiga pria sangar yang akan berujung sia-sia, Jisoo bungkam saja ketika slingbag beserta ponselnya diambil paksa—agak lucu ketika salah satu preman sempat-sempatnya berinisiatif mengembalikan KTP dan kartu ATM Jisoo sebelum berlalu pergi mengenakan motor knalpot bobokan berisik mereka.

"Jadi... Nak Jisoo ini satu angkatan dengan Sehan, ya..."

Senyum Jisoo terulas seraya mengangguk. Serius, tidak peduli dengan rambut yang mulai memutih, Ayah Sehan masih tampan sekali. Wajah Sehan banyak mewarisi gen ayahnya sebab melihat Ayah Sehan cukup kerasa seperti diberi bayang-bayang bagaimana bentukan Sehan puluhan tahun ke depan.

"Iya, betul, Om..."

Saat Jisoo baru sampai di rumah Sehan dua jam yang lalu, Jisoo tahu jelas bahwa Ayah Sehan dibuat keheranan akan presensinya. Di mobil, Sehan juga sempat bercerita kalau sudah lama sekali sejak terakhir kali dirinya mengajak lawan jenis menyambangi kediamannya. Makanya Jisoo cukup merasa kikuk tatkala Ayah Sehan terheran-heran akan kedekatan Jisoo dengan Aurora, menatapnya menyelidik di banyak waktu sebelumnya. Jisoo rasa tatapan menyelidik itu berubah menjadi lebih ramah selepas Aurora nampak begitu bahagia akan kejutan yang didalangi Jisoo. Juga kesudian Jisoo dalam membereskan sisa-sisa confetti yang bertebaran ditambah whip cream yang dipeper dimana-mana oleh Aurora barang kali membuat Ayah Sehan salut.

"Berarti beda dua tahun dengan Sehan?"

"Iya, Om..."

Sehan yang tengah mondar-mandir mengambil baju Aurora dari lantai satu ke lantai dua itu tersenyum samar—Jisoo seperti sedang diinterogasi dari caranya yang duduk terlalu tegap. Omong-omong, Aurora sedang dimandikan oleh Ibu Sehan makanya Jisoo terduduk berdua dengan Ayah Sehan di ruang tamu sembari menunggu gadis cilik itu selesai mandi.

KKN [ bp × boys ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang