"Jiwa-jiwa anak kos harus selalu tertanam dalam diri agar pola hidup santuy dapat terus berlangsung."
-Tama
⚪⚪⚪
Sekiranya sudah empat jam lamanya perjalanan yang mereka tempuh menuju lokasi KKN. Melewati jalan berkelok-kelok, pepohonan tua yang lebar serta gajlukan yang membuat perut terasa dikocok-kocok. Jimmy bahkan sempat mabuk tadi akibat dia yang paling keras kepala di saat yang lain dicekokin antimo sama si Jeff, cuma Jimmy yang nggak mau minum dan dia juga satu-satunya orang yang teler nahanin mual.
Sebenarnya, lokasinya tidak jauh dari Jakarta, mereka kebagian di pelosok Jawa Barat, namanya Kampung Kecipir--kampung yang jarang sekali didengar bahkan oleh masyarakat sekitar yang lain. Dengar-dengar, untuk masalah pangan di sana cukup baik, banyak warga yang memiliki lahan pertanian namun yang paling mengenaskan perihal pendidikan dan teknologi.
Anak-anak yang ingin bersekolah harus menyebrang jembatan ekstrem hampir menuju kota demi menuntut ilmu. Listrik di sana sudah lumayan, tak lagi menggunakan lampu petromak namun masih jarang warga yang mempunyai barang elektronik selain kipas angin bobrok sederhana atupun radio tua. Mungkin bisa dihitung jari warga yang memiliki televisi di rumahnya. Dan, perihal teknologi yang teramat kolot, sinyal di sana juga ngandet-ngandet. Cuma bisa dipake buat buka whatsapp dalam mode lemot. Kalau mau buka aplikasi berat semacam instagram dan youtube, harus pergi ke dataran tinggi dulu sambil lompat-lompat, hanya demi sebuah jaringan sinyal.
Jangan harap deh yang pake kartu 3 sama indosat bisa idup di sini, baru masuk selangkah ke kampung itu aja, sinyalnya langsung silang, gak bisa kepake sama sekali. Beda sama telkomsel yang masih lumayan ada tiga batang. Yah, namanya juga kartu murah, sesuai sama kualitasnya. Bontonya ketara banget.
Suasana mini bus sedang hening-heningnya karena seluruhnya tertidur pulas sepanjang perjalanan. Kecuali Sehan yang matanya masih segar dan setia menyetir tanpa mau digantikan yang lain. Ia hanya merasa masih kuat untuk menjabani sampai lokasi tujuan, buat apa digantikan kalau ia sendiri mampu.
Laju mini bus semakin lambat ketika sudah berada di jalan yang lebarnya hanya satu setengah meter dengan pepohonan rimbun di sisi kanan dan kiri. Sehan seratus persen kehilangan jejak Pak Suho, ia lupa-lupa ingat posisi kampungnya. Yang jelas, jalan sepetak itu takkan muat bila dipaksa masuk bersama mini bus yang cukup besar ini.
Sehan akhirnya mematikan mesin, menoleh kebelakang sebentar--lalu setelah memastikan tak ada yang tidur dalam keadaan bersandar ke jendela, ia mulai berancang untuk membuka kaca--agar tidak pengap. Terakhir saat menoleh ke samping, menemukan Jisoo yang terlelap pulas bertumpu pada kaca jendela. Sehan lantas melepas seatbelt-nya, menghapus jarak dengan Jisoo, mengulurkan tangan lembut untuk membenarkan posisi kepala gadis itu. Begitu perlahan dan hati-hati, agar gadis itu tak terbangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN [ bp × boys ] ✓
FanficKuliah-Kerja-Nyinlok Sepuluh orang yang dipaksa untuk tinggal satu atap di desa terpencil. Tanpa akses internet dengan bumbu-bumbu perdebatan masalah pribadi di dalamnya. Belum lagi urusan cinlok yang sudah tidak menjadi rahasia umum lagi saat KKN...