baca judulnya ngga usah bernada ya, mblo. wkwk
malam guyss, ini tira yang sama yang dulu usernamenya @/NineteenVibes hehe aku ganti uname jangan bingung ya. selama aku hiatus ternyata banyak pembaca baru dan angka readsnya terus naik, selamat datang buat kalian pembaca baru dan aku berterimakasih banget sama pembaca lamaku yang masih setia banget nungguin update cerita ini sampai banyak juga yang baca ulang. aku sayang banget pokoknya!:( ❤️❤️❤️
tadinya mau update sore pas ngabuburit tapi karena besok weekend, pasti banyak yang begadang jadi sekarang aja deh lumayan buat bahan bacaan malem kalian pas gabut hehe yang lagi tarawih, tarawih dulu ya! dibacanya nanti aja pas udah pulang! jangan nakal!
jangan lupa baca author notes di bagian paling bawah juga oke. 1.05k vote & 2,5k komen kalo mau aku up next chap secepatnya! bisa kan ya? bisa lah pasti bisaa wkwk. happy reading fellas🥰💗
*
"Seketika gue sadar kalau gue dan flat shoes itu nggak ada bedanya. Sama-sama gak punya hak. Tapi.. kenapa gue jadi membenci fakta tersebut dengan terus-menerus ingin mencampuri?"
⚫⚫⚫
Cuaca sedang cerah-cerahnya tatkala kelima insan berlawanan jenis duduk melingkar rapi di depan teras rumah barat seraya meneguk es cendol segar yang dibawakan Tehjan sebelum datang menghampiri sang pujaan hati.
Bukan cuma itu saja yang menjadi objek teman mengobrol mereka. Selepas jalan sehat di hari yang bertepatan tanggal merah, Jisoo mengundang Tehjan untuk datang main bersama dengan yang lain hingga sekarang—Jisoo, Rose, Arjun, Sehan dan Tehjan telah duduk manis bersila (kecuali Arjun yang duduknya ala-ala preman pasar lagi ngopi di warkop) sembari menaruh fokus pada kartu uno milik Jennie yang pemiliknya masih di dalam kamar menontoni Tama mengerjakan animasi pembelajaran.
Jimmy pergi tanpa sepengetahuan kelima orang tersebut sementara Jeon, duduk tak jauh dari Lisa yang mengerucuti bibir dengan semburat lesu akibat Ibin tak kunjung kembali. Lelaki bergigi kelinci tersebut masih tidak percaya akan kata-kata Lisa dua puluh menit yang lalu seputar dirinya yang menyukai Ibin.
Bagaimana bisa...?
Jeon jelas tahu betul kalau Lisa geli setengah mampus dengan predator kampung kecipir bernama Ibin Sudrajat tersebut. Tidak mungkin kan benih-benih cinta langsung tumbuh selepas mereka jalan-jalan berdua waktu itu? Mau benihnya pakai pupuk impor dari negeri orang juga yang namanya Delisa Virginia sudah terbaca sekali bukan tipe gadis lemah iman yang bisa kapan saja jatuh hati kepada lelaki yang bahkan sudah dirinya blacklist dari awal pertemuan hanya karena minyak wangi bau menyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN [ bp × boys ] ✓
Fiksi PenggemarKuliah-Kerja-Nyinlok Sepuluh orang yang dipaksa untuk tinggal satu atap di desa terpencil. Tanpa akses internet dengan bumbu-bumbu perdebatan masalah pribadi di dalamnya. Belum lagi urusan cinlok yang sudah tidak menjadi rahasia umum lagi saat KKN...