KKN [ bp × boys ] ✓

21 - Sedikit Kisah Dari Si Anak Kost

"Biar gue ajarin rasanya hidup susah. Kalo berhasil, lo masuk kriteria gue."

-Tama

⚪⚪⚪

Jam pada lockscreen ponsel menunjukkan pukul setengah dua pagi ketika Jennie terbangun akibat perutnya yang meraung kelaparan. Mata sipit gadis itu mengerjap berkali-kali, mencoba mengumpulkan kesadaran yang belum sepenuhnya masuk ke dalam raga. Bergerak pelan ke kanan dan kiri, betujuan mengulet kecil karena agaknya tubuh Jennie cukup pegal kali ini. Mungkin penyebab terbesarnya ialah akibat saat proker kemarin pagi dimana ia dibuat kewalahan untuk menghadapi siswa kelas 1 SD yang teramat hiperaktif. Jennie perlu menuruti permintaan mereka untuk ini-itu seraya mengerjar mereka satu-persatu agar mereka bisa tetap mengikuti materi yang Jennie berikan.

Untungnya, Jennie teramat sabar untuk menghadapi para bocah kecil tersebut hingga ia kini dijadikan salah satu mahasiswa KKN favorit anak-anak di sana bersama Tama. Kalau mereka datang dan baru aja menginjakkan ambang pintu kelas, pasti anak-anak bakal kompak berseru "Eiy ada Teteh Enjen dan Aa Tata uhuyyy!" kemudian berhambur untuk berebutan saliman sama mereka sampe kadang ada yang kejengkang karna kesenggol-senggol.

Sejak kejadian Arjun dijadiin bison sama si Sumanto, Arjun berubah seratus delapan puluh derajat jadi super kalem dan serius kalo lagi proker. Doi takut bikin anak orang mewek lagi sementara dia nggak satu tempat proker sama partner in crime-nya dia alias Jimmy, kalo napa-napa takut nggak ada yang belain, mengingat si Tama biasanya malah ngegoblok-goblokin dia sedangkan Lisa yang malah seneng kalo Arjun tertimpa sial. Alhasil yang nampak paling aktif menjalankan proker itu hanya Jennie dan Tama, wajah ketus Lisa sayangnya udah sukses bikin anak-anak ngeri buat sokap sama gadis yang satu itu. Lain lagi si Jeon yang bisanya cuma cengar-cengir dan nggak nyambung kalo diajak ngomong.

Jennie menoleh ke kanan, mendapati Lisa, Jisoo dan Rose yang tidur begitu nyenyak. Seperti biasanya, Jisoo dan Rose tidur saling berpelukan dan cemplak-cemplakan sebagai pengganti guling, diikuti Lisa yang merentangkan sebelah tangannya ke atas pinggang Jisoo--makan space paling gede walaupun gadis itu posisinya dipojok. Ketika sedang begini, Jennie dapat melihat seberapa berbedanya mereka saat sedang tidur dengan yang orang-orang kenal.

Lisa yang tertidur dengan dengkuran yang cukup keras (nyaris seperti bapak-bapak ngorok), Jisoo yang tidurnya gak bisa mingkem--minimal mulutnya harus kebuka dua senti (mungkin dia kekurangan pasokan udara walau idungnya mancung, Jennie kira yang bisa kekurangan udara cuma orang beridung minim kayak Jimmy) serta Rose yang tidurnya kayak bocah orok sambil ngisepin jempol.