Jeon; badan keker, muka player, suka dijadiin cokiber, tapi sering keblinger kalo pacar mulai caper
⚫⚫⚫
"Ya lo kalo nggak mau disebut pelakor, gausah deket-deket cowok gue bangsat!"
Suara melengking itu begitu menggema, meramaikan suasana kantin Fakultas Kedokteran yang biasanya adem ayem kalo udah menjelang petang.
Bukan tanpa sebab, cewek berambut cokelat tua dengan gigi kelinci yang kini jadi pusat perhatian itu seolah nggak tau malu setelah ditatap oleh beberapa senior yang mungkin sedang mumet-mumetnya. Maklum, dosen FK selalu berada di urutan pertama terese dan ternyusahin di Universitas Gajah Duduk ini.
Baru aja ngabisin waktu liburan dengan leha-leha tanpa tugas, eh dosen dengan enaknya langsung nyuruh ini-itu. Siapa yang gak kesel kalo balik-balik liburan dibikin stress lagi gara-gara tugas?
Makanya, keributan di FK itu dibilang cukup langka, langka banget malahan. Soalnya orang-orangnya pada santai dan gak mau ikut campur, nggak ngusik sana-sini.
"Heh, santai aja dong. Sini, duduk dulu, ngomong yang sopan, jangan pake kuah. Ludah lo muncrat nih ke muka gue."
Sedangkan yang dilabrak cuma duduk sambil natap santai, menyesap sisa tegukan terakhir matcha latte hingga habis tak tersisa. Ia masih sedikit acuh walau atensi seluruh senior sama juniornya udah mengarah ke dia. Tapi sayangnya, raut santainya itu malah dianggep tengil sama si pelabrak.
"Najis amat gue duduk sama pelakor kayak lo!"
Jisoo, si cewek bersurai hitam teturai yang sedang dilabrak itu masih santai banget walau yang nontonin mereka makin rame, "Pelakor? Emang si Jeon udah jadi laki lo yak? Kapan nikahnya? Kok nggak ngundang-ngundang."
Baiklah, kini Naya--si pelabrak semakin naik pitam. Ia lebih suka kalo yang dilabrak lebih ngegas, bukan malah permainin dirinya kayak gini. Kalo Naya terus diginiin, yang ada Naya sendiri yang dipermaluin.
"Heh! Jangan mentang-mentang lo kating, jadi lo pikir gue takut gitu sama lo??"
"Nggak ada yang minta lo takut sama gue. Takut sama tuh Tuhan, bukan sama gue. Gue yang cantik, manis, unyu gini emang nggak pantes ditakutin. Pantesnya disayang," Jisoo menyengir seraya terkekeh kecil, ia mendapat sorakan kemenangan dari kubu lelaki di sisi kiri yang kagum sama jawabannya barusan.
Naya berdecak, berlagak seperti ingin meludah, "Jijik banget sih! Mual gue dengernya!"
Lantas Jisoo menutup mulutnya, nampak membuat-buat ekspresi terkejut, "Hah mual??"
Jisoo lalu menepuk pelan lengan Jeon yang sedari tadi diam, "Jeon, cewek lo mual tuh. Jangan-jangan hamil bayi dajjal lagi!"
Tertawaan semakin menggema pada setiap inci kantin FK. Ibaratnya Jisoo kayak lagi stand up terus Naya yang jadi bahan roastingnya. Lumayanlah mereka jadi penghibur sejenak segala kejenuhan yang dialami para mahasiswa.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN [ bp × boys ] ✓
FanficKuliah-Kerja-Nyinlok Sepuluh orang yang dipaksa untuk tinggal satu atap di desa terpencil. Tanpa akses internet dengan bumbu-bumbu perdebatan masalah pribadi di dalamnya. Belum lagi urusan cinlok yang sudah tidak menjadi rahasia umum lagi saat KKN...