49 - Rencana Masa Depan

6K 1.1K 1K
                                    

⚪⚪⚪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚪⚪⚪

"Menurut kalian gue jahat banget nggak?"

"MASIH NANYA????"

Jisoo menyumpal telinganya karena diteriaki tiga orang sekaligus. "Gomen, kak! Selow aja dong selow!"

Lisa yang lagi tengkurap sambil menyedot cimory squeeze itu melempar bantal ke arah Jisoo yang bersila di lantai. "Ya lagian lo tega banget sih tiba-tiba lost contact, terus tau-tau udah dilamar. Itu jatohnya lo ngeghosting Tehjan!"

"Tau, Jis, parah lo bikin anak orang patah hati..." ikut-ikutan Rose yang tiduran di pantat Lisa sambil main game di ponselnya.

"Lo diem deh, War! Kayak nggak pernah bikin anak orang patah hati aja lo!"

"Emang nggak pernah sih..."

"Nggak pernah sadar!"

Jennie membuka salah satu dari empat kotak pizza yang mereka angguri sejak sepuluh menit yang lalu. Mereka memang lagi main di rumah Jennie sekarang—tepatnya di kamar Jennie. Tadinya sih mau nonton film, tapi udah dua jam mereka malah curhat, gibah, sama bercanda yang tak berkesudahan. Entah bakal begitu sampai kapan.

"Mungkin seharusnya lo perlu pelan-pelan banget ngejauhin dianya Jis, jangan main ninggalin nggak ada kabar gitu. Apalagi dengan lo ngasih kunciran dan nyuruh dia balikin langsung, itu sama aja kayak lo bilang ke dia 'aku berharap kamu terus kejar aku Ejan' gitu loh Jis..."

"Iya sih salah gue juga, Jen. Awalnya gue kasih kunciran itu buat ngehibur dia aja soalnya dia keliatan sedih pas kita mau balik."

"Sekarang bukan sedih lagi tapi sedih banget, sedih bingit, sedih binggo, sedih aned, sedih bertubi-tubi." balas Lisa.

"Alay bener lo dora!"

"Enak aja dora-dora!!"

Lisa tidak terima dipanggil begitu. Iya sih dia memang habis potong rambut jadi pendek, tapi dia juga menyesal telah merelakan rambut panjangnya yang indah. Dia baru kepikiran kalau itu berarti pas wisuda nanti dia nggak bisa dicepol. Mentok-mentok kalau mau maksa, Lisa cuma bisa pakai konde Kanjeng Mami yang gedenya melebih-lebihi bentuk mukanya untuk menyembunyikan rambut pendeknya itu.

"Tapi ini semua salah Arjun, anjir!"

Rose membuang fokus pada gamenya lalu menatap Jisoo dengan tatapan tidak terima, "Lah kok Arjun???"

"Arjun baru kasih tau gue kalo Ejan dateng di hari itu dan Ejan tau semua soal gue dan Bang Sehan dari Arjun. Udah lama banget, gila. Tehjan dateng pas skripsi gue masih rawan dicorat-coret, Arjun baru ngasih tau kemarin tepatnya kita seminggu lagi udah mau wisuda. Kan lamanya kebangetan."

"Kalo lo tau di hari itu langsung, lo mau ngapain emang Jis?"

"Jelasin kalo HP gue ilang dan minta maaf sama dia. Minta maaf juga soal perasaan gue ke dia."

KKN [ bp × boys ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang