No edit. Langsung publis, typo harap maklum.
Enaknya waktu libur dipakai apa aja, sih?
Hari libur minggu kali ini Alenza akan memanfaatkannya dengan berwisata ke wilayah Cipanas, di Kebun Raya Cibodas.
Tidak hanya dirinya saja, namun ini adalah wisata bersama tiga kawannya, ada Lucas, Jinan dan Doris yang sudah siap membawa barang-barang untuk diangkut ke sana.
Yang paling banyak membawa barang itu Jinan. Karena rencananya nanti mereka akan botram atau makan bersama. Jinan membawa beberapa timbel yang digulung oleh kertas nasi, sedang lauk-pauknya dimasukkan ke dalam rantang tupperware.
"Siapa yang masak, nih?" tanya Lucas pada Jinan, sembari mengabsen barang satu per satu dengan matanya.
"Nana. Dari subuh udah sibuk masak."
"Oh...bagus! Mantap dah mantap." Lucas memberikan dua jempolnya.
Sebetulnya yang paling riweuh dalam acara kali ini adalah Lucas. Tapi, dirinya hanya sekadar riweuh tanpa membantu apapun. Entah terlalu excited atau apa yang jelas Alenza merasa sebal, dan sekarang berakhir dengan Lucas yang tengah mendadani Achila. Katanya, sih, mau membantu Alenza biar tidak terlalu repot.
Benar. Jika biasanya mereka berwisata beranggotakan empat orang saja, maka kali ini berbeda. Ada satu anggota junior yang akan ikut untuk menambah keceriaan.
"Cas, sarungnya itu 'kan dipakainya di tangan bukan di kaki, ih!"
Masih pagi dan Alenza sudah meluapkan kekesalan atas perbuatan Lucas.
"Ya mana gue tau, bentukannya sama gitu."
"Beda atuh. Coba teliti lagi yang kaki bentukan ujungnya lancip ya karena buat kaki."
"Yaudah ulang lagi."
"Enggak usah. Sana, makin kesel gue liat lo."
"Yeee...tapir!" Lucas buru-buru keluar dari kamar, menghindar dahulu karena takut-takut Alenza menimpukinya dengan bantal tebal.
Akhirnya selama lebih dari dua puluh menit mereka pun siap untuk pergi. Setiap orang kecuali Alenza membawa tas jinjingan untuk dimasukkan ke dalam mobil Doris.
"Eh, ini mau pada ke mana?" tanya salah seorang tetangga.
"Mau ke Cipanas, bu," jawab Alenza mewakili sembari tersenyum. Sedang teman-temannya sibuk membenahi barang-barangnya.
"Oh, mau liburan? Barangnya banyak amat," katanya, yang dibalas tertawa kecil oleh Alenza.
"Iya, mau ke Cibodas, bu, refreshing juga biar enggak mumet."
"Oh, iya. Hati-hati, ya, neng."
"Iya, ibu. Saya duluan, ya."
"Iya."
Alenza pun naik ke dalam mobil, dan mobil pun segera meninggalkan pekarangan rumah.
Sementara itu, tetangga Alenza yang sempat bertanya merotasi bola matanya seperti kelihatan jengkel.
"Mereka ke Cibodas, daerah Cipanas," ucapnya pada seseorang. "Kalau bukan karena duit, enggak mau saya tanya-tanya urusan orang lain."
"Sekali aja. Makasih, bu." Orang itu pun memberikan amplop tebal yang berisi lembaran uang.
***
Kebun Raya Cibodas, Cipanas,
Jawa Barat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaladuta [SELESAI]
Teen FictionAlenza Maharani, menemukan seorang bayi perempuan di dalam rumahnya. Terkejut bukan main. Lenza berusaha mencari siapa yang membawa bayi itu ke rumahnya. Tapi nihil, membuatnya mau tak mau harus mengurus bayi itu. Dirinya berusaha menutupi soal bay...