dua puluh satu

854 113 2
                                    


Kamu baca ini jam berapa?

Komen, dong, kamu tahu cerita ini dari jalur apa? Mandiri? Atau orang lain?




.
.
.



"Ya ampun, Nana, kenapa wajah lo luka-luka kayak gini...." Alenza membimbing Jinan untuk duduk di salah satu sofa, raut mukanya tampak sangat panik, merasa ikut ngilu ketika melihat langsung sudut bibir Jinan mengeluarkan darah dan wajahnya agak lebam.

Setelah berhasil membantu Jinan untuk duduk, dirinya pun membawa kotak p3k dan mengurusi Jinan atas luka yang di dapat.

"Aduh, enggak kuat gue lihat lo kayak gini...." Cemas. Itu lah yang Alenza rasakan, apalagi saat Jinan memekik karena kesakitan.

"Sebetulnya lo kenapa, kecelakaan? Tapi ini kayak habis berantem...." Tak henti-hentinya Alenza melemparkan pertanyaan, namun Jinan masih tetap bungkam. Lelaki itu masih mengaduh sakit.

"Na, kalau iya lo berantem, kasih tau gue siapa orang yang berani buat lo kayak gini," ucap Alenza sedikit mendesak.

"Buat apa?" Jinan membalas. Alenza membelalak. "Apa mau dibalas juga?" imbuh Jinan.

Alenza mengangguk kuat. "Gue lemah lihat lo kayak gini...."

Jinan tertawa samar. "Enggak perlu. Nana yang salah," katanya.

"Ya kan bisa dibicarakan baik-baik, kenapa mesti tinju meninju, sih?"

"Nana yang salah, Nza. Udah lah."

"Siapa?" tanya Alenza tanpa menghiraukan perkataan Jinan tadi. Namun Jinan malah diam membisu membiarkannya seperti angin lalu.

"Siapa, Jinan?" Alenza menaikkan intonasinya. Ia memanggil nama temannya itu terdengar geram, menyorot dengan tatapan elang.

Jinan berdecak sebal. Lalu mengalihkan pandangnya dari Alenza. "Dewa," ungkapnya.

•••

Mantappu Lejidocas

Alenza

Ris, cepet ke sini |

Doris

| Udh lpr?

| Sorry, ternyata penuh jd ngantri

Alenza

Ga |

Byr aja, makanannya g prl lo ambil |

Nnt gue byr |

Cepet k sni |

Doris

| ?

Lucas

| Dah malem, hp gue bunyi mulu pdhl mao tdr :)

Anda telah mengeluarkan Lucas

Alenza

Cepet ke sini, Doris Moy |

Doris

| Apa sih?

Kaladuta [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang