6

3.4K 345 25
                                    

  Hai! Jangan lupa vote & komen

Happy Reading ❤️

***

  Kereta kuda berlalu-lalang melintasi jalanan ibukota yang ramai. Pertokoan dipinggir jalan ramai pengunjung. Restoran dan kedai-kedai kecil juga dipenuhi pengunjung yang berdatangan untuk menikmati makan siang mereka. Orang-orang berjalan dari satu toko menuju toko lainnya.

    Annette menyenderkan punggungnya dengan nyaman di dada Aesther. Mereka sedang menunggangi kuda bersama. Aesther tidak bisa membiarkan Annette menunggangi kudanya sendiri. Pria itu merasa nona nya akan lebih aman jika terus berada didekatnya apalagi di tempat seramai ini.

   "Apa nona ingin makan siang atau melihat-lihat?" Aesther menundukkan kepalanya tepat disamping kepala Annette dan bertanya.

   "Aku tidak memiliki waktu untuk itu. Kita harus segera sampai,"

    Annette menjadi pusat perhatian karena ia memakai cadar diwajahnya. Apalagi dengan keberadaan Aesther yang tampan dengan rambut barunya yang juga berwarna hitam seperti Annette.

    Orang-orang hanya akan memerhatikan Annette sebentar sebelum perhatian mereka teralihkan pada Aesther yang wajah tampannya terpampang jelas.

    "Apa anda masih sering bertemu dengan bocah itu?" Tanya Aesther.

    Annette menggeleng, "Tidak. Sudah dua tahun aku tidak bertemu dengan Rik,"

    "Jadi, apa kali ini bocah itu memutuskan untuk muncul ditempat itu?"

    "Aesther, yang kamu sebut bocah itu adalah sahabatku," Annette mengingatkan dengan sabar.

    "Saya tidak suka dengan bocah itu," Aesther menjawab dengan ketus.

    Aesther tidak suka dengan Rik yang menurutnya sangat mencurigakan. Aesther juga tidak suka dengan Rik karena Annette selalu memerhatikan dan peduli pada Rik sehingga Aesther yang selama ini dekat dengan Annette merasa diduakan.

    Annette selalu mengatainya kekanakan setiap kali Aesther berbicara terbuka tentang perasaannya. Tentu saja Annette merasa itu kekanakan, karena pada kenyataannya Annette tetap menyayangi Aesther dan Alcina walaupun ia berteman dengan Rik. Spirit bernama Aesther ini memang sangat menyusahkan kadang-kadang.

    "Kalau kamu berkenan aku ingin agar kamu mencari tahu tentang Rik. Dua tahun tidak bertemu dengannya membuatku khawatir,"

    Aesther menghela nafas panjang, "Perkataan nona seperti sebuah perintah mutlak yang tidak bisa saya tolak," ucap Aesther datar.

    Aesther dan Alcina adalah spirit Storste yang sudah terikat kontrak dengan Annette. Kedua spirit itu akan mematuhi segala perintah Annette sejak Annette menaklukkan keduanya.

    Annette mendongakkan kepalanya kebelakang, "Tidak perlu terburu-buru. Aku tahu kamu cukup sibuk," ucap Annette penuh pengertian.

    "Ngomong-ngomong kita akan kemana sih? Kita sudah hampir mengelilingi seluruh ibukota," decak penuh kesal dilontarkan oleh Aesther.

    "Aku harus memperbarui segel di ruang bawah tanah di kediaman ibukota karena rumah itu sedang di renovasi,"

    "Nona harus berlatih lebih keras agar bisa memasang segel kuat jadi kita tidak perlu bolak-balik untuk memperbarui segel itu," ucap Aesther kesal karena mereka sudah hampir mengelilingi seluruh ibukota dan sekarang harus memutar balik karena mereka telah melewatkan kediaman keluarga Rouge.

ANNETTE I | Blazing Lady [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang