"Apa yang terjadi? Nona baik-baik saja?" Kaigar mendapati koridor lantai dua yang sudah menjadi tempat penjagalan.
Lantai marmer putih sudah berubah menjadi warna merah. Bau hangus yang menguar dari beberapa mayat yang memiliki luka bakar di leher. Dan yang membuat jantungnya seakan-akan mau copot adalah darah di wajah Annette.
"Aku tidak apa-apa," Annette menjawab dengan tenang.
"Tapi, wajahmu berdarah," Kaigar mengelap wajah Annette dengan tangannya.
Annette menunjukkan sedikit senyum untuk mengurangi kekhawatiran Kaigar. "Bukan darahku," Annette menunjukkan kalau ia tidak mendapat luka sedikitpun. "Bantu aku,"
Annette meminta Kaigar untuk membantunya mengangkat tubuh wanita yang merupakan salah satu orang kiriman Cedric. Kaigar menyadari kalau mayat wanita ini adalah satu-satunya yang tidak memiliki luka bekas cambuk di leher. Wanita ini justru mati karena luka tusukan di perutnya.
Annette memintanya untuk membawa tubuh itu ke taman dan membaringkannya di dekat air mancur. Annette kemudian mengubah warna rambut wanita itu menjadi platinum--persis seperti warna rambut Annette.
Annette menggumamkan mantra dan membuat wajah wanita itu berubah menjadi wajahnya. Sementara itu, Kaigar tidak terlihat bingung ataupun penasaran akan tindakan Annette. Ia hanya berdiri di belakang Annette layaknya seorang pengawal yang siap diberi perintah apapun.
"Pekerjaan di rubanah sudah selesai, bukan?"
"Sudah, Nona,"
"Bagus. Ayo kita bakar tempat ini,"
***
Annette berdiri bosan dengan latar belakang mansionnya yang sedang dilahap api. Walaupun langit sudah gelap, tapi ia masih bisa melihat bagaimana asap dari kebakaran itu menambah kepekatan di langit malam. Kaigar berada di sebelahnya sambil menunggangi kuda. Ia menyipitkan matanya saat mendengar suara ketukan sepatu kuda yang kian mendekat.
"Apa aku terlambat?" Tanya pria bertudung yang baru saja turun dari atas kudanya itu.
"Tidak. Kamu datang lebih cepat--terlalu cepat dari perkiraanku," matanya mengedar ke belakang pria itu dan Annette menyadari kalau pria itu menunggangi kuda seorang diri. Lalu, suaranya berubah menjadi sedikit kesal. "Tapi, dimana kereta kudaku?" Annette merajuk. Tentu saja itu hanya pura-pura.
"Kupikir akan lebih cepat dengan menunggangi kuda saja," pria itu sedikit panik melihat ekspresi tak terduga yang ditunjukkan Annette.
"Aku hanya bercanda. Tapi, kuharap kau bisa memperlakukanku sebagai kekasih dengan benar nantinya," Annette naik ke atas kuda dibantu oleh pria itu.
"Kekasih?" Pria itu bertanya bingung dengan nada terkejut di akhir katanya.
"Iya. Bukankah kau sendiri yang mengatakan kalau kau akan menjadikanku kekasihmu jika aku ikut ke kekaisaran?"
"Ah! Iya, tentu saja," pria itu menjadi salah tingkah hanya karena Annette mengingat kata-katanya yang pernah ia lontarkan dengan nada candaan biarpun niatnya benar serius.
"Tunggu apalagi? Naiklah, Dazzle. Aku menunggumu" Annette mengedikkan dagunya--menunjuk ke belakangnya, menyuruh Dazzle untuk segera menunggangi kuda ini bersama.
***
Minggu, 23 Januari 2022
Akhirnya selesai juga setelah berkali-kali ditulis ulang gara-gara kurang srek.
Aku dengan segenap hati mengucapkan terima kasih untuk para pembacaku tercinta yang sudah mengikuti Annette sampai selesai. Aku terharu juga seneng banget engga nyangka Annette bakal serame ini. Luv kalian ❤ tolong dimaafkan kalau aku ada salah kata atau menyinggung kalian. Aku engga pandai bikin kata-kata kaya gini 😶😔
Tentu saja cerita Annette belum selesai sampai di sini. Sequelnya bisa kalian cek di profile aku.
Sampai bertemu lagi di Annette : The Conqueror #2
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNETTE I | Blazing Lady [TAMAT]
FantasyBuku pertama dari seri : Annette Genre : Fantasi, Romansa Menjadi ratu kerajaan Rotherham bukanlah tujuan Annette yang sebenarnya, melainkan hanya sebuah batu loncatan untuk sesuatu yang lebih besar. Seharusnya Annette menaruh curiga pada takdir yan...