18

1.4K 205 74
                                    

     Jangan lupa untuk vote & komen

Happy Reading ❤️

****

     Malam itu, Raja Spirit yang terhormat lagi-lagi membuang waktunya dengan berjaga didepan kamar Annette. Aesther selalu berjaga di balkon kamar Annette sejak ia menebang pohon itu di malam pesta beberapa waktu lalu. Aesther membuat dirinya tidak bisa dilihat oleh siapapun. Bahkan oleh Annette.

    Kenapa ia melakukan ini? Tentu saja, karena ia tahu kalau Rik pasti akan kembali lagi. Annette jelas tidak akan keberatan dengan kehadiran Rik. Gadis itu beberapa kali mengeluh karena ia tidak pernah bertemu dengan Rik lagi sejak pertemuan terakhir mereka.

     Tapi, Aesther sangat keberatan dengan itu. Bagaimana bisa ia membiarkan seorang pria memasuki kamar seorang gadis muda yang sangat cantik di malam hari? Aesther sedang mencoba menjaga martabat dan kehormatan Annette.

     Aesther sedang menyeringai senang sambil melihat ke bawah. Rik berdiri di bawah balkon kamar Annette dengan kebingungan. Karena terakhir kalinya ia kesini, pohon yang ia panjat masih ada. Sekarang ia harus memikirkan cara lain untuk masuk kedalam kamar Annette. Rik memerhatikan segala sesuatu yang ada disekitarnya.

      Tentu saja ia menemukan cara lain untuk masuk kedalam kamar Annette. Dua pilar yang menopang balkon kamar gadis itu bisa dipanjat dengan mudah. Ia hanya perlu menemukan sesuatu untuk mempermudahnya.

    Aesther nyaris merasa lega saat ia melihat Rik berbalik. Ia pikir Rik akan pergi, tapi bocah itu malah berbelok ke bagian belakang mansion. Aesther melompat keatas atap dan mengikuti dengan curiga. Rik berjalan cukup jauh untuk mengambil sehelai kain dari jemuran.

     Aesther masih memikirkan apa yang akan dilakukan Rik dengan sehelai kain itu. Rik kembali ke bawah balkon kamar Annette. Ia memeluk salah satu pilar menggunakan kain agar memudahkannya dalam memanjat.

     Raja spirit yang masih diatas atap itu menatap remeh pada Rik yang baru memanjat setengah pilar. Aesther menjentikkan jarinya. Dalam sekejap, ular-ular muncul dari atas dan membuat Rik terkejut. Rik melepaskan pegangannya pada kain dan terjatuh dengan keras. Punggung dan kepalanya terasa sakit.

     Rik langsung berdiri, ia mengeluarkan pedangnya dengan sigap. Ular-ular tadi pasti akan mendatangi dirinya. Benar saja. Ular-ular berwarna hitam itu mendesis desis, mengeluarkan bisanya. Rik bergidik. Sejak kapan Annette memelihara ular? Tidak mungkin 'kan puluhan ular ini muncul begitu saja?

     Aesther semakin bersemangat mengeluarkan lebih banyak ular. Rik dibawah sana semakin panik, karena ular-ularnya tidak berkurang padahal sudah banyak yang ia tebas. Sial! Lebih baik ia pergi dari sini. Rik memasukkan pedangnya dan berlari ke arah belakang kediaman.

     Aesther mengikuti pergerakan Rik dari atap. Ia harus memastikan kalau Rik benar-benar meninggalkan mansion ini. Rik bersembunyi dibalik istal kuda saat ia melihat dua penjaga yang sedang berpatroli. Rik melompati tembok tinggi itu dengan mudah.

     Ternyata mansion ini memiliki banyak kekurangan dalam segi keamanan. Aesther harus meminta Annette untuk meninggikan tembok dan melatih para penjaga dengan lebih keras.

     Tiba-tiba disekitar kaki Aesther muncul lingkaran sihir berwarna kebiruan. Lingkaran sihir itu perlahan-lahan melingkupi tubuh Aesther. Saat cahayanya menghilang, Aesther sudah berpindah tempat. Annette sedang berkacak pinggang dihadapannya.

     Mereka berada di tengah-tengah tempat latihan. Annette menggunakan kemeja dan celana untuk latihannya. Keringat membasahi wajah dan sekitar rambutnya. Pedang kesayangannya berada di genggamannya.

ANNETTE I | Blazing Lady [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang