22

1.2K 176 16
                                    

    Hai, kamu! Jangan lupa untuk vote & komen

Happy Reading ❤️

***


   Langit sudah gelap saat Aesther mendatangi Annette di kamarnya. Aesther duduk dihadapan Annette yang sedang membaca sebuah buku. Mata Annette terus terfokus pada kata demi kata yang ia baca. Ia mengabaikan Aesther.

    Aesther menyilangkan kakinya. Tangannya bergerak mengeluarkan sihir untuk memberikan penerangan disekitar Annette. Lampu lilin yang berada di meja sebelah kanan Annette menjadi semakin terang dan membuat matanya nyaman saat membaca.

    "Sepertinya kakak sudah menerima keputusan ku," ucap Annette masih sambil membaca buku di tangannya.

    "Oh, ya? Apa yang membuatmu berpikir begitu?" Tanya Aesther.

    Annette menutup bukunya dan ia taruh di meja kecil tepat di samping lampu minyaknya. "Dia terlihat baik-baik saja setelah kembali dari istana. Walaupun ia tetap tidak mengajakku berbicara, sih,"

    Annette menganggap itu hal yang bagus, karena Avarant tidak lagi membicarakan tentang pertunangannya. Entah apa yang terjadi saat Avarant kembali ke istana. Padahal mereka baru membicarakan tentang pertunangannya sekali. Annette pikir ia masih harus melakukan setidaknya dua atau tiga kali pembicaraan serius agar Avarant setuju.

     "Itu karena ia menyayangimu. Aku sudah sering melihat orang-orang keras kepala yang kemudian menjadi lemah lembut saat berhadapan dengan orang terkasihnya. Seperti Avarant,"

     Annette membantah itu. "Duh, Avarant itu tidak lemah lembut!"

    Annette tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika seorang jenderal perang yang terkenal kejam menjadi lemah lembut. Sepertinya Avarant malah akan terlihat menyeramkan dengan sikap lemah lembut.

    "Avarant tidak menunjukkannya dengan berbicara lembut atau mengatakan kata-kata manis. Tapi, ia menyetujui pertunangan mu. Ia juga tidak berbicara denganmu karena tidak ingin berdebat lagi," jelas Aesther.

    Annette beranjak dari duduknya dengan malas. Ia membawa lampu lilin di tangannya. "Iya, iya. Aku mengerti maksudmu. Ayo!"

   Malam ini Annette sudah berjanji untuk mengizinkan Aesther membawa Kaigar kembali ke dunia mereka. Kaigar akan mendapatkan pelatihan ulang disana. Kaigar dulunya adalah seorang spirit yang hebat sebelum akhirnya pria itu jatuh dalam pesona Annette.

    Mereka keluar dari kamar Annette diam-diam. Annette merasa seperti seorang penyusup di rumahnya sendiri. Seperti dugaan Annette, keadaan rumah sudah aman untuk mereka lewati. Lorong depan kamar Annette sangat gelap dan tidak terdengar suara apapun selain langkah kakinya sendiri.

    "Setelah ini aku dan Alcina mungkin tidak bisa menemui mu selama beberapa waktu. Kuharap kau tidak bertindak gegabah selama aku tidak ada," Aesther menatap Annette serius. Ia mengambil alih lampu lilin di tangan Annette.

     Annette mengangguk. "Bagaimana dengan yang ku minta waktu itu?"

    Aesther berhenti melangkah. Ia menatap Annette kebingungan. "Apa yang kau minta?"

    Annette menyipitkan matanya tidak suka. Ia bersedekap dada dengan ekspresi kesal. "Aesther, aku hanya meminta satu hal. Satu hal! Dan kau melupakannya. Aku memintamu untuk mencari tahu tentang Rik!"

    Aesther menatapnya kesal. "Kau langsung marah-marah begitu. Aku sudah memberikannya pada Alcina waktu itu," Aesther kembali melanjutkan langkahnya sambil bergumam kesal.

ANNETTE I | Blazing Lady [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang