5

3.5K 378 77
                                    

Tolong beritahu kalau ada typo ya
Happy reading ❤️

***

      Annette menyambut pagi hari dengan perasaan gembira. Ia membersihkan diri dan merias diri secantik mungkin. Kakaknya akan pergi sebentar lagi, maka ia harus bersiap dijendela kamarnya.

   Annette menunggu dengan sabar sambil memakan beberapa potong buah. Ia melihat dari jendela kamarnya beberapa pelayan sedang sibuk memasukan barang-barang yang akan dibawa Avarant. Kakaknya akan pergi ke perbatasan utara selama seminggu untuk melakukan pengecekan rutin dan memastikan keadaan perbatasan. Puluhan prajurit berkuda memenuhi jalan masuk mansion. Hanya satu kereta kuda diantara mereka untuk membawa perbekalan.

    Selama Avarant pergi, maka Annette akan mendapatkan segala wewenang milik kakaknya. Ia akan menjadi nyonya rumah dan tidak perlu meminta izin Avarant untuk melakukan apapun yang ia mau.
 
   Annette memegang kekuasaan penuh saat Avarant pergi. Ia menatap cincin tembaga dengan lambang perisai dan pegasus yang tersemat di jari manisnya. Cincin ini merupakan cincin yang menandakan kalau ia yang memegang kekuasaan keluarga Rouge dan mewakilkan Avarant sebagai kepala keluarga. Cincin seperti ini hanya ada satu disetiap keluarga bangsawan, namun ibunya dulu memutuskan untuk membuat satu cincin lagi dengan ukuran yang lebih kecil, karena cincin kepala keluarga berukuran sangat besar untuk jemari wanita dan tidak nyaman saat dipakai.

    Annette menyeringai senang saat melihat punggung sang kakak yang berjalan menuju kereta kudanya. Hererra menggandeng lengan Avarant dengan erat dan menyederkan kepalanya dengan manja dilengan kakaknya. Avarant mengecek isi dari kereta kuda secara seksama. Pria itu mengecup kening Hererra kemudian naik keatas Jade--kuda jantan berwarna hitam yang sangat gagah.
Para pelayan berdiri membuat dua barisan untuk mengantarkan kepergian sang kakak.

   Avarant menoleh kebelakang dan mendongak untuk menatapnya. Annette tersenyum manis dan melambaikan tangannya dengan ceria. Ia sudah tidak sabar untuk memberikan perintah pada para pelayannya segera setelah Avarant pergi meninggalkan mansion. Avarant juga melambaikan tangan pada Annette dan memberikan kecupan jarak jauh.

   Annette menatap kepergian sang kakak bersama puluhan prajuritnya sampai mereka menghilang dari jarak pandangnya.

   "Lily!" Teriak Anne.

    Lily datang bersama Miria dan Hana. Lily dan Hana terlihat was-was sedangkan Miria yang belum lama bekerja sebagai pelayan Anne hanya tersenyum manis tanpa beban.

    "Miria panggilkan Hererra untuk segera kesini," Miria mengangguk dan segera meninggalkan kamar.

    Annette menunggu dengan sabar sambil bersenandung kecil dan memakan buah-buahan dengan perasaan bahagia. Lily dan Hana menunduk dengan lesu menunggu tugas yang menanti mereka. Kedua pelayan itu sudah hafal dengan tingkah laku Annette disaat Avarant pergi jauh.

    Pintu diketuk tiga kali dan Miria memasuki kamarnya yang kemudian disusul Hererra dan pelayanannya.
 
    Annette dengan segera mengubah raut wajahnya menjadi datar dan masam. Ia memakan buah-buahan dengan malas, "Hererra, aku ingin meminta tolong,"

    Hererra menatap Annette dengan penasaran dan menunggu permintaan sang kakak.

    "Aku ingin kamu untuk pergi mengambil barang yang sudah aku pesan di butik,"

   Hererra mengernyit tidak suka, "Memangnya aku pelayanmu?! Kamu memiliki tiga pelayan, tapi menyuruhku untuk melakukan ini?" Pekik Hererra kesal.

   "Jangan kesal dulu. Ini adalah barang yang aku pesan khusus untuk kakak. Jadi kamu harus membawanya dengan hati-hati. Katakan pada kusir agar pelan-pelan mengendarai kereta dan jangan melewati jalan yang berbatu," Ujar Annette penuh penekanan.

ANNETTE I | Blazing Lady [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang