44

947 105 9
                                    

   Kalau ada typo mohon beritahu, ya! Thanks

Happy Reading ❤️

***

     Annette melihat keluar melalui jendela kamarnya. Ia menatap datar pada kerumunan di depan gerbang yang masih belum berkurang setelah 3 hari berlalu. Avarant menambah jumlah penjaga gerbang agar kerumunan itu tidak bisa merusak properti kediaman. Orang-orang itu tidak lagi berteriak-teriak menghina dirinya. Sepertinya suara mereka sudah habis, karena itu mereka justru membawa papan berukuran sedang yang bertuliskan "Berikan hukuman yang pantas untuk pengkhianat!".

     Mereka ada benarnya. Keluarga Rouge akan dicap sebagai pengkhianat karena Annette diduga sudah berusaha membunuh Ratu Ophelia. Avarant sedang gencar-gencarnya melakukan penyelidikan diluar istana dengan menelusuri pedagang yang menjual cerutunya pada Annette. Akan lebih mudah jika Avarant dapat masuk ke istana dan memiliki akses untuk ikut serta dalam penyelidikan. Tapi, sayangnya seluruh keluarga mereka dilarang untuk masuk ke dalam area istana. Penyelidikan Avarant pasti mengalami keterhambatan karena kurangnya kerjasama dari pihak istana. Apa yang dilakukan oleh pihak istana memang wajar.

     Sehari setelah Annette dipulangkan, saat itulah keluarga Rouge dilarang untuk masuk ke dalam area istana. Avarant kembali dari istana bersama selusin prajurit untuk bergantian berjaga di depan kamar Annette. Ia bahkan tidak bisa berkeliaran di dalam kediamannya sendiri. Semua orang tidak boleh mengunjunginya terlalu lama. Kecuali para pelayan yang bertugas membersihkan kamarnya sehari sekali.

     Annette merasa penat hingga ingin muntah rasanya. Ia menghela nafas dan berusaha membuat wajahnya terlihat sebaik mungkin. Ia tidak ingin ada siapapun yang mengetahui kalau sebenarnya ia sudah sangat muak dan nyaris gila dengan semua ini. Ia harus tetap terlihat bersinar.

     Kedua penjaga itu sontak menoleh saat mendengar pintu kamar Annette terbuka. "Bisakah kalian pergi ke dapur dan meminta mereka untuk membawakan teh dan cemilan?" Annette bertanya dengan wajah manis yang membuat kedua penjaga itu tidak kuat untuk menolak.

     Salah satu penjaga yang terlihat lebih tua berdeham dan mengangguk mengiyakan permintaan Annette. Lalu, penjaga yang lebih muda segera pergi ke dapur untuk melakukan apa yang Annette minta. Tidak butuh waktu lama sampai penjaga itu kembali dengan kereta makanan yang penuh dengan cemilan kesukaan Annette.

     Penjaga itu mendorong kereta masuk ke dalam kamar Annette. Annette menyadari tatapan lapar si penjaga ketika melihat tumpukan camilan itu. "Kau boleh mengambil apapun yang kau inginkan," Annette menawarkan dengan ramah.

      Penjaga itu terlihat ragu-ragu, tapi Annette terus meyakinkannya dengan mengatakan kalau juru masak kediaman ini selalu membuat cemilan yang sangat enak.

     "Itu tidak perlu, Nona Annette. Kau,  kesini lah!" penjaga yang lebih tua tiba-tiba masuk dan menarik penjaga yang satunya dengan wajah panik dan khawatir.

      Annette tidak terlalu memusingkannya. Mungkin mereka takut untuk menerima sedikit kebaikan hatinya. Padahal ia hanya menawarkan. Tapi, ya sudahlah. Annette bisa menikmati semuanya sendirian. Ia mulai memindahkan piring dan teko ke atas meja tehnya dengan hati-hati. Lalu, ia menuangkan teh kesukaannya ke dalam cangkir tehnya yang mewah. Ia merasa canggung saat menata mejanya--hal yang tidak pernah Annette lakukan. Lily selalu ada di sampingnya untuk melayaninya, tapi saat ini pelayan pribadinya itu tidak diperbolehkan untuk mendampinginya sepanjang hari. 
     
    Annette duduk sambil menghadap keluar. Ia menyesap tehnya perlahan-lahan. Sudut bibirnya tertarik membentuk seringai. Ia merasa kalau keadaannya saat ini sangatlah lucu. Ia sedang duduk menikmati tehnya sambil menatap orang-orang yang sedang membawa papan berisi hinaan dan kutukan untuknya. Annette membayangkan reaksi orang-orang itu kalau tahu dirinya masih bisa hidup nyaman dan mewah di dalam kediamannya? Mereka pasti dongkol, kan? Kadang-kadang menyenangkan rasanya memikirkan ada banyak orang yang merasa kesal dengan dirinya. Tapi, yang bisa mereka lakukan hanyalah berdiri di depan gerbang kediamannya.

ANNETTE I | Blazing Lady [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang