Hai! Jangan lupa untuk vote & komen
Tolong bantu aku juga untuk menandai jika ada typo, terimakasih 🤗
Happy Reading ❤️
***
Annette menghela nafas panjang, ia melepaskan pena yang ada digenggaman tangannya. Annette seperti biasanya, ia sedang mengerjakan tugasnya sebagai kepala rumah tangga dan wakil duke menggantikan Avarant yang sibuk dengan tugasnya di istana sebagai jenderal. Sejak tadi pagi, pikirannya tertuju pada Rikhaleid. Saat ia mengetahui Rikhaleid memiliki banyak bekas luka, Annette jadi semakin peduli padanya.
Annette sampai gatal ingin memanggil Aesther dan menyuruhnya mencari tahu siapa orang yang sudah melukai Rikhaleid. Tapi, ia teringat kalau Aesther adalah seorang raja spirit. Kasihan jika Aesther dipanggil secara tiba-tiba hanya untuk memata-matai seseorang. Sebenarnya ada satu cara lain yang bisa Annette pakai untuk mencari tahu siapa orang yang telah melukai Rikhaleid.
Cara itu adalah menggunakan organisasi gelap, yaitu organisasi yang dibayar untuk melakukan pekerjaan kotor atau sesuatu dengan tingkat resiko yang tinggi. Hukuman untuk orang yang memata-matai anggota kerajaan adalah hukuman mati. Organisasi gelap ini juga menjaga identitas si penyewa. Artinya, mereka tidak akan menanyakan identitas Annette dan Annette juga tidak akan terseret kedalam hukuman jika orang yang memata-matai itu tertangkap.
Laire adalah nama organisasi gelap tersebut. Dan Annette akan mencari mereka malam ini. Untuk sekarang, demi menuntaskan rasa khawatirnya, Annette memutuskan untuk mengambil secarik kertas surat untuk menanyakan kabar pria itu.
***
Rikhaleid baru saja keluar dari kamar mandi. Tapi, hanya wajahnya saja yang basah. Ia menatap pantulan dirinya di cermin yang hanya memakai celana panjang tanpa atasan. Rikhaleid belum juga mandi sejak kemarin ia kembali dari kediaman Rouge. Ia takut jika perban yang dililitkan dengan rapi oleh Annette akan rusak dan ia akan kehilangan jejak gadis itu di tubuhnya.
Pintu kamarnya diketuk. "Yang Mulia,"
Rikhaleid segera mengambil baju santai berbahan satin yang sudah disiapkan diatas tempat tidur untuk dipakainya. "Masuklah,"
"Yang Mulia, utusan dari kediaman Rouge mengantarkan surat untuk anda," ucap seorang pria berpakaian pelayan yang membawa surat diatas nampan.
Rikhaleid mengambil dan langsung membuka segel suratnya. Ia berjalan mendekati sofa sambil membaca surat itu. Sebuah senyum tipis terbit di bibirnya setelah ia selesai membaca surat dari Annette.
"Yang Mulia, apa anda ingin mengirim balasan? Orang yang mengantar surat masih menunggu,"
"Ambilkan pena dan kertas," perintah Rikhaleid.
Pelayan pria itu dengan sigap segera menyiapkan apa yang diminta dan menaruhnya di meja. Rikhaleid menorehkan tinta diatas surat itu dalam waktu yang terbilang cepat. Ia mengibaskan kertas surat itu agar tintanya mengering. Kemudian, ia melipat kertasnya dan memberikan segel lilin diatasnya.
Rikhaleid memberikan surat itu pada pelayannya agar diberikan kepada si utusan. "Sudah. Setelah ini, siapkan pakaian ku, aku akan pergi kencan,"
***
Annette mempercepat laju kudanya untuk mengejar Hererra yang sudah jauh didepannya. "Hera!" Teriak Annette yang tidak digubris oleh adiknya. Hererra sedang sibuk mencari cara untuk memberhentikan kudanya yang sedang melaju kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNETTE I | Blazing Lady [TAMAT]
FantasíaBuku pertama dari seri : Annette Genre : Fantasi, Romansa Menjadi ratu kerajaan Rotherham bukanlah tujuan Annette yang sebenarnya, melainkan hanya sebuah batu loncatan untuk sesuatu yang lebih besar. Seharusnya Annette menaruh curiga pada takdir yan...