Seorang gadis tengah berdiri disebuah halte yang tak jauh dari kompleks nya. matanya terus melirik ke kanan dan ke kiri. Sedari tadi ia melihat jam tangan kecil berwarna hitam itu yang bertengger manis di pergelangan tangannya
"Abang Bis nya mana sih?! Kok belum dateng dateng. Nanti kalo gue telat gimana?" Gerutu Zia sedari tadi ia berdecak
Tadi sempat Zia meminta izin kepada Papanya untuk berangkat bersama, tapi namanya Arman dia tidak bisa di bantah ia menolak permintaan Zia dengan kasar. Selama sekolah Zia selalu berangkat sendiri kadang kadang jalan kaki atau naik bus
Sebuah bus berwarna biru yang bertuliskan Transjakarta itu berhenti tepat di depan Zia, gadis itu tersenyum lebar akhirnya yang ia tunggu tunggu datang juga. Tak butuh waktu lama dirinya langsung saja menaiki tangga bus tersebut
"Eh, neng Zia. Udah nunggu lama ya?" Tanya Mang Andi--Salah satu konektur bus. Dilihat lihat Zia dan Mang Andi memang terlihat sangat akrab, karena Zia selalu naik Bus Trans ini dan sering bertemu dengan Mang Andi, selain itu Zia juga orang nya ramah kepada siapapun membuat orang orang nyaman berada di dekatnya
"Iya Mang, kirain Zia gak akan narik. Habisnya lama, Zia udah telat nih" Sahut Zia sambil menduduki salah satu kursi penumpang yang berada di pojok kanan dekat jendela
"Tadi busnya ganti dulu Ban, Neng. Itu kunaon atuh matanya, Neng?" Tanya Mang Andi yang melihat luka memar di ujung mata Zia.
Zia meraba lukanya "Oh. ini gapapa Mang, cuma kejedot ujung meja aja. Hehehe"
"Si Neng mah, lain kali hati hati Neng, Mang kesana dulu atuh ya" Mang Andi memberitahu kemudian melenggang pergi
"Iya Mang" Zia mengangguk sambil tersenyum, kepalanya ia tolehkan pada kaca jendela. Cuaca hari ini sangat cerah matahari sudah tidak malu malu lagi untuk muncul
Bus yang Zia tumpangi berlaju dengan cepat karena hari ini tidak terlalu macet. Ia melihat pemandangan kota Jakarta dari balik kaca bibirnya tak henti henti untuk tersenyum
Bus itu berhenti di depan halte dekat sekolah Zia, penumpang bus ini banyak nya anak sekolahan. Karena memang bus metro mini ini satu arah dengan SMA GARUDA
SMA GARUDA, salah satu SMA di Jakarta yang termasuk SMA terfavorit karena fasilitas nya yang bisa dikata bagus dan baik. banyak dari kalangan keluarga berada yang bersekolah disini, tapi tidak semua dari kalangan berada dari kalangan biasa juga banyak.
SMA GARUDA tidak memilih milih anak anak yang akan bersekolah disini dari kalangan berada atau tidak. Semuanya sama saja, asalkan bisa menaati semua peraturan dan persyaratan dengan baik
Zia melangkahkan kakinya menuju sekolah yang berjarak beberapa meter dari halte bus.
****
Didalam kelas XII IPA 2 seorang gadis yang berkuncir kuda celingak-celinguk mencari keberadaan seseorang, mulutnya tak henti henti berceloteh
Gadis itu berdecak "Ck! Si Zia mana sih?! Ini udah hampir mau bel, tapi dia belum datang juga" Yura Zarandra--Sahabat Zia yang memiliki paras cantik, sifatnya sedikit dingin tapi juga sedikit heboh kalo menyangkut masalah Cogan!
"Tunggu aja dulu, siapa tau dia lagi di jalan kan? Lo, gak udah heboh deh,Ra" sahut gadis yang berambut sepundak itu Gisel Novelia Agisti--Dia Sahabat Zia juga yang memiliki sifat toxic, bar bar, kalo ngomong suka ceplas-ceplos
"Tapi dia gak biasanya loh, Sel. Biasanya kita yang selalu mepet bel kalo masuk kelas" Jawab Vania Putri Yolanda--Salah satu sahabat Zia yang sangat galak, judes gak sama perempuan atau sama laki laki.
"Tuh bener! Udah lah kita susul aja dia" Yura beranjak dari bangkunya tapi tangannya segera di cekal oleh Gisel
"Bentar lagi bel, Lo mau di hukum sama Bu Nisa?" Tanya Gisel kemudian melepaskan cekalannya
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZIA
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]🥰🙏 Dijodohin sama cowok yang sikapnya dingin, cuek gak mau di atur apalagi ketua geng motor?! Yang ceweknya tau agama terus gimana kisah mereka selanjutnya? Yuk baca aja! "Kenapa, Papa ingin menjodohkan Zia?" Tanya Zi...