Tiga Puluh Satu || Party Ohan

496 46 11
                                    

"Si Revan mana lagi si ajig? Lama banget perut gue dah laper gini." Alex menggerutu kemudian matanya tertuju pada Revan yang ternyata sedang bercanda ria dengan seorang perempuan

"Bangke! Malah ngegombal, gada yang bener emang punya temen." Lanjutnya

"Yang satu gila yang satu lagi lebih gila." 

"VAN BURUAN COK! KITA DAH LAPER NIH." Teriak Zelvin membuat Revan menoleh dan menyengir lebar lupa akan pesanan nya, teriakan Zelvin membuat orang orang yang berada di kantin menoleh padanya. Karena mereka memang sangat tersorot di SMA GARUDA ini.

Beberapa menit kemudian Revan berjalan membawa baki diikuti oleh Mang Diman yang membawa baki juga, lalu meletakkan nya di meja Ardolph.

"Nuhun, Mang." Ujar Andre seraya menarik mangkok miliknya

"Makasih, Mang." Ujar yang lainnya, Mang Diman mengangguk mengiyakan.

"Minum nya nanti atuh ya, masih di bikin dulu."

"Santai Mang, sama kita kita mah."  Sahut Revan kemudian kembali menduduki kursi nya. Mang Diman tersenyum lalu kembali ke stand nya.

"Markicob" Angga mulai mengangkat sendoknya

"Ketularan seleb tiktok banget lu, Ga!" Celetuk Zelvin membuat yang lainnya tertawa.

"Iri bilang dong jangan nyinyir mulu." Ujar Angga membuat Zelvin mengendikkan bahunya.

"Makan, jangan banyak omong." Ujar Alam membuat kelimanya melirik Alam dan langsung saja mereka memakan makanan nya masing masing.

Tak lama dari itu, dari arah pintu kantin seorang gadis berjalan beriringan dengan ketiga temannya. Senyum manis terukir dari bibirnya, beberapa pasang mata langsung mengalihkan pandangan nya ke arah keempat gadis tersebut.

Vina dan teman temannya langsung saja menduduki bangku yang masih kosong, karena itu sudah menjadi tempat mereka. Tak lama dari itu, Vina kembali berdiri sembari membawa tote bag kecil berwarna pink.

"Gue, ke meja Kennan dulu ya." Ujar Vina kepada ketiga temannya.

"Iya, Vin. Jangan lupa ya titip salam buat Zelvin dari gue." Ujar April kemudian menyengir lebar, membuat Vina menatap nya malas. Pasalnya setiap kali Vina akan ke meja pacar nya itu, April pasti saja menitipkan salam untuk Zelvin, Karena April sudah lama menyukai Zelvin.

"Zelvin mulu, tuh doi aja kaga ngelirik lo sama sekali!" Celetuk Lisa, membuat Rayhanah tertawa

"Nyerah aja sih, Pril. Daripada makan hati mulu lo." Timpal Rayhanah membuat April mengerucut kan bibirnya kesal.

"Gak mau! Gue gak akan nyerah ya!" Sahut April kemudian mendengus sebal.

Vina berjalan mendekati meja Kennan, sesampainya disana ia mendudukan bokongnya tepat di samping Ken. Membuat teman teman Ken bersorak menggoda Vina.

"Eh, bu ketu. Apakabar bu ketu?" Tanya Revan seraya menatap Vina

Vina tersenyum. "Baik, Van. Gimana kabar lo?" Jawabnya bertanya balik.

"Always baik dong, Revan kan hidupnya aman, damai dan sentosa." Sahut Revan kemudian terkekeh

"Bapak nya Gema, tuh namanya Sentosa!" Celetuk Angga membuat gelak tawa mereka semua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KENZIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang