Dua Puluh Tujuh || Pasar Malam

1.5K 170 29
                                    

Hari terus saja berlalu, sejak pertengkaran lalu Kennan semakin dingin dan cuek kepada Zia. Hanya untuk bertegur sapa saja enggan untuk Ken lakukan, baginya Zia itu hanya benalu. Catat itu benalu!

Bahkan Kennan jarang berada di Apartement, semenjak itu ia selalu pulang larut malam sekali. Tidak memperdulikan keberadaan Zia, Ken lebih memilih berdiam di markas bersama teman-teman nya.

Saat ini seorang gadis tengah berdiri dengan memakai atasan mukena, tangannya sibuk menuangkan masakan yang sudah ia buat tadi.

"Alhamdulillah Selesai. Tapi, Ken kenapa belum pulang ya? Ini udah mau jam dua siang. Pasti dia belum makan" Gumam Zia seraya menatap masakannya. Walaupun sejak pertengkaran lalu Zia masih menjalankan kewajiban nya sebagai seorang istri, Ia sudah memaafkan Kennan.

Zia berjalan menuju meja makan dan mengambil handphone nya lalu mencari nomor seseorang, dan mulai mengetikan sesuatu.

Ken🐼

Assalamualaikum, Ken kenapa belum pulang?

Kamu pasti belum makan kan? Saya udah masak, kamu cepet pulang ya.
Read

Beberapa menit tidak ada balesan dari Kennan, membuat Zia menghela nafas panjang. Sebenci itu kah Ken pada dirinya? Zia merasa semua orang membenci nya.

****

Dilain tempat seorang lelaki menatap handphone nya yang berada di sebelah kirinya, handphone nya menyala menandakan terdapat sebuah notifikasi masuk.

Tangannya mengambil handphone tersebut, dan melihat terdapat dua pesan dari orang yang dirinya tidak suka. Orang itu menyuruhnya untuk pulang, Enak saja siapa dia bisa mengatur dirinya? Ya, walaupun dia sudah berstatus sebagai istri nya. Tapi, Kennan tidak pernah mengakui itu.

Ya, Lelaki itu Kennan. Saat ini Ken sedang berada di rumah Angga bersama teman-teman nya. Karena mereka akan melanjutkan tugas yang belum selesai dan memilih untuk Kerja Kelompok. Ya meskipun yang mengerjakan hanya beberapa orang saja sisanya sibuk sendiri.

Handphone itu kembali berbunyi, satu notifikasi kembali muncul. Pesan ini bukan dari Zia melainkan dari Vina yang menanyakan apa dirinya sudah makan atau belum? Itu membuat Ken tersenyum tipis. Berbeda dengan Vina pesan dari kekasihnya itu langsung di balas dan pesan dari istri nya hanya di baca saja.

"Ceileh, senyum-senyum Mulu Lo! Stres ntar." Celetuk Andre seraya menyengol lengan Kennan, tapi sang empu tak menggubrisnya.

"Mampus, di kacangin Lo! Kaga akan di denger. Ndre Lo mau ngomong ape juga." Ucap Angga yang sedang mengusap-usap kepala ayam kesayangannya.

"Biasa, lagi pacaran mah gitu. dunia berasa milik berdua yang lain ngontrak!" Sahut Zelvin yang sedang bermain PS bersama Revan

"Makanya cari pacar, biar kaga iri Mulu Lo pada. Iya gak bos?!" Ucap Alex tapi arah matanya masih fokus menatap PS di depan

"Songong Lo! Mentang-mentang baru nembak janda! Pamer nya na'uzdubilah!" Sewot Angga dan diangguki oleh Andre

"Selera, si Alex rendah banget. Mau mau nya dia sama Janda anak lima" Kata Revan asal ngomong

"Buset Janda, beneran Lo belek. Baru nembak janda?" Tanya Zelvin seraya melirik Alex sekilas lalu kembali fokus pada PS nya

"Kaga, Lambe nya si Revan Lo percaya. Tuh mulut nya si Kopan mah penuh dusta!" Sahut Alex dengan nada tinggi

KENZIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang