Sembilan || GTTS

1K 99 5
                                    

Gerombolan lelaki berjalan dengan aura yang sangat menawan, Siapa lagi kalo bukan inti Ardolph? Ya merekam suara tengah berjalan menuju parkiran karena sekarang jam nya untuk pulang.  Dengan Kenan berjalan berada paling depan dan di ikuti oleh temanr temannya. Ketujuh orang itu sangat menarik perhatian para murid murid yang lainnya

Dengan Kenan berada paling depan dan Zelvin disebelah Alex, disampingnya lagi ada Revan dan dibelakang Angga dengan Andre dan Alam

Dari lelaki sampai perempuan mereka semua memperhatikan ketujuh lelaki itu, para siswi siswi tidak malu untuk mengutarakan apa yang mereka rasakan

"Orang ganteng mah gini ya, diliatin mulu" Ujar Revan dengan kepedeannya kemudian membenarkan kuciran poni rambutnya

"Siapa yang ganteng? Lo, ngimpi banget, Van" sahut Zelvin dengan nada mengejek

"Ya iya lah! Siapa lagi kalo bukan gue"

"Bosen juga gue, kalo tiap hari di liatin mulu" Kata Andre dengan tampang sok nya

"Sok banget Lo! Rata tuh muka baru tau rasa" celetuk Angga dengan tawanya

"Iye njir! Jadi muka rata tuh, kaya gue dong GTTS" Ujar Alex dengan sedikit meninggikan suaranya

"Apaan tuh GTTS?" Tanya Revan

"Ganteng Tapi Tidak Sombong, Mantep kan gue" Sahut Alex tangan kanannya mengusap ngusap dagu

"Yeh! Bisa ae lu, upil kuda" Revan memukul kepala Alex pelan

"Ken, nanti malem ada balapan lu mau ikutan?" Tanya Zelvin

"Jam?" Kenan bertanya balik

"Delapan malem, gue harap Lo mau ikutan. Gue lupa kasih tau kalian kalo kemaren Ketua Hagrex kirim pesan, katanya Ardolph harus ikutan balapan ini kalo gak kita di anggap kalah" Jelas Zelvin panjang lebar

Hagrex, adalah salah satu club motor yang cukup terkenal itu musuh Ardolph. Hagrex terdapat di SMA PANCASILA yang tepatnya berada di belakang SMA GARUDA. Hagrex dan Ardolph tidak pernah damai mereka selalu saja bertengkar atau tawuran dan balapan

"Shit! Cupu main ngancem! Oke, gue ikut nanti malem. Lo pada tunggu di markas" Ucap Kenan aura wajahnya sudah menahan emosi

"Siap bos! Nanti gue kabarin yang lainnya biar dukung, Lo" sahut Revan dan diangguki oleh keenam nya

Ketujuh lelaki itu meneruskan kembali langkahnya jarak antara kelas XII IPS 1 dan parkiran bisa dibilang lumayan jauh, karena lebih tepatnya kelas 12 berada di lantai atas

                         ****

Di kelas XII IPA 1 murid murid sudah berhamburan keluar kelas dengan berdesak desakan. Tapi keempat gadis masih saja berdiam diri di bangkunya masing masing

"GUYSS AYO BALIK" Teriak Gisel dengan sikap Bar bar nya

"Berisik, Sel. Lo bisa gak sih gak usah teriak teriak? Sakit nih telinga gue" Ucap Vania dengan sedikit ketus sembari menutup telinganya

"Gak bisa" jawab Gisel dengan spontan menggelengkan kepalanya

"Ck! Pantesan"

"Tau nih, males balik lah gue. Mager banget buat keluar kelas" Ujar Yura kepalanya ia tundukan dimeja tangannya sebagai tumpuan

"Mager terus! Kapan maju nya, Ra" Balas Zia yang bersender di bangku nya

"Kapan kapan" celetuk Yura dengan enteng

"Eh, guys nanti malem bisa gak temenin gue di rumah. Soalnya nyokap bokap gak ada biasalah" Ucap Gisel sambil melirik ketiga temannya

"Malem ini Sel? Kayanya gue gak bisa deh. Maaf ya mama sama papa pasti gak izinin gue" sahut Zia dengan nada sedikit kecewa

KENZIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang