Dua Puluh Dua || Status Baru

1.9K 164 15
                                    

"Arghhhh" teriak Zia cukup keras untung kamar Kenan ini cukup kedap suara. Jadi, orang tuanya tidak akan khawatir dengan suara teriakan Zia.

Kenan mulai melangkahkan kakinya kembali mendekati Zia, alhasil Zia mundur perlahan lahan seiring langkah Kenan yang semakin mendekat.

Dug

Punggung Zia menubruk dinding kamar Kenan, mentok. Sudah mentok!

"K-ken, lo-kamu n-ngapain d-disini?" Tanya Zia gugup matanya tak berani menatap mata yang berirish hitam itu.

Ya Allah, Zia gak pake kerudung di depan Ken. Gimana ini?! Astagfirullah Zia lupa kalo Ken udah jadi mahram Zia.

Kenan menatap wajah Zia dengan seksama, matanya menyusuri setiap inci wajah Zia. Dirinya baru pertama kali melihat wanita di depannya ini tidak memakai jilbab dan ya, rambut nya sangat indah. berwarna hitam pekat dengan sedikit gelombang di bawah nya membuat Kenan terpesona.

Gue gak boleh terpesona sama ni cewek Batinnya, raut wajah Kenan berubah menjadi datar dan dingin.

Kenan memiringkan kepalanya menatap Zia, sorot matanya menatap datar. "Ini kamar, gue." Sahut Kenan dengan nada dinginnya setengah berbisik

Mendengar jawaban dari lelaki yang ada di depannya ini, membuat Zia memberanikan diri menatapnya. "I-iya, mak-sud nya bu-" belum sempat Zia menjawab perkataan nya sudah di potong oleh Kenan

"Minggir, gue mau mandi!" Ucap Kenan dingin seraya membawa handuk yang bergantung di rak, lalu menutup pintu kamar mandi dengan sedikit keras.

Zia menatap pintu kamar mandi itu dengan sorot kebingungan, pikirannya bertanya-tanya. Mengapa sikap Kenan pada saat tadi acara berubah dengan sekarang? Apa Kenan marah padanya?

"Astagfirullahaladzim" Zia sadar dan langsung beristighfar karena pikirannya sudah negatif pada suaminya itu. Tak lama dari itu Zia bergegas memakai jilbab hitam

Beberapa menit berlalu Zia menyiapkan pakaian tidur untuk Kenan. Ia mulai menyusuri lemari milik Kenan didalamnya terlihat sangat tidak rapi sama sekali. Baju-baju nya tidak berurutan dan acak-acakan. Zia yang melihat itu menggeleng kan kepalanya.

"Astagfirullah, Acak-acakan gini. Gak pernah dirapiin apa? Udah kaya apa aja ini baju" Gumam Zia seraya mencari baju tidur

Setelah pusing mencari baju tidur, tapi tak kunjung dapat. akhirnya Zia mendapatkan kaos oblong berwarna hitam dengan celana selutut berwarna abu-abu.

Baju tidur tersebut diletakkan di ujung kasur, tak lama dari itu pintu kamar mandi terbuka menampilkan Kenan yang hanya memakai handuk Sepinggang dengan telanjang dada. Dan rambut yang masih basah

Zia melirik sedikit lalu mengalihkan pandangannya kembali, Astagfirullah ya Allah Batin Zia jantungnya sudah dag dig dug

Kenan mengambil baju yang sudah di siapkan oleh Zia, kemudian memakainya setelah itu langsung mengeringkan rambutnya memakai handuk.

Tak lama dari itu Kenan menyenderkan badannya pada headboard kasur seraya memainkan ponselnya. Zia yang melihat itu langsung menghampiri Kenan dan berdiri tidak jauh dari ranjang.

"E-em...K-ken, aku t-tidur dimana?" Tanya Zia gugup

Tak ada jawaban dari sang empu, Zia menghembuskan nafasnya. Mungkin karena terlalu fokus dengan hp nya Ken tidak bisa mendengar suaranya. Pikirnya

KENZIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang