Delapan Belas || Jalan bertiga

1.2K 141 7
                                    

Happy reading ❤️




Zia sedang bersiap-siap ditengah kaca meja riasnya, baju yang dipakai Zia hari ini gamis berwarna hitam polos dipadukan dengan kerudung pashmina hijau botol serta sneaker putih milik nya

Saat sudah penampilan nya dirasa cukup baik Zia mengambil tas selendang kecil berwarna hitam yang menggantung pada tempatnya. Tak lama kemudian Zia memakai kacamata hitam agar tidak terlihat mata nya yang sembab karena menangis sedari tadi

Kakinya melangkah keluar kamar lalu menuruni anak tangga rumahnya. Seperti nya tidak ada orang disini, sepi saat ini lah yang menggambarkan rumah besar milik Papa nya Zia. Setelah kejadian tadi keluarga Zia pergi berjalan-jalan

Zia pergi menggunakan mobil  pribadi nya sendiri yang bermerek dan berwarna hitam yang di hadiahkan oleh sang mendiang Mama nya, mobilnya melesat dengan kecepatan diatas rata-rata. Zia mengendarai mobilnya sendiri karena memang sudah terbiasa

Mobil itu berhenti di sebuah parkiran Mall besar yang terdapat di salah satu Kota Jakarta, setelah memarkirkan mobilnya Zia keluar mobil lalu memasuki Mall besar tersebut

Kaki nya menyusuri Mall yang terbilang cukup besar itu, ramai sekali orang yang berlalu lalang entah itu mencari barang yang akan di beli mereka atau hanya keliling-keliling Mall saja

Zia berhenti di sebuah toko mainan besar, Zia kesini karena tadi Bunda Maya mengirimkan pesan kepada Zia kalo mainan anak-anak sudah mulai berkurang karena hilang dan Maya menyuruh Zia untuk membeli nya di Mall. Dan untuk mengurangi rasa bingung pasal perjodohan yang akan papa nya lakukan

Zia mulai memasuki toko mainan tersebut, matanya berbinar dibalik kacamata hitam nya karena melihat mainan anak yang sangat unik-unik. Zia itu salah satu penyuka mainan anak-anak karena bagi nya itu lucu semua.

Zia menyusuri rak-rak mainan tersebut dari mulai mobil-mobilan, masak-masakan, Play-Doh, Boneka, Boneka Barbie semuanya Zia susuri. Dari tadi dirinya belum menemukan mainan yang cocok untuk anak-anak panti

Sebenarnya mudah saja bagi Zia untuk membeli mainan yang ada disini saja, tapi Zia itu orang nya selalu ingin yang unik untuk membeli mainan anak-anak panti

Zia berhenti di rak mainan anak laki-laki yaitu robot-robotan, matanya menangkap satu robot yang sangat menarik hatinya untuk membeli mainan tersebut

Tangannya mengambil mainan tersebut lalu dilihat dengan serius seraya tersenyum, robot tersebut bagus karena bisa berubah menjadi mobil

"Robot ini kan yang disukai sama Rai, dia waktu aku kepanti pengen banget yang namanya robot bisa jadi mobil. Ya udah aku beli aja ini buat, Rai" Ujarnya pada dirinya sendiri seraya tersenyum

Saat sedang melihat-lihat robot yang lain sebuah tarikan kecil di gamisnya membuatnya kaget, kepala nya ia tolehkan ke samping kiri bawah. Matanya menangkap sosok anak laki-laki yang sangat menggemaskan baginya. karena Zia memang suka sekali anak kecil, Sepertinya anak laki-laki ini berusia kurang lebih 3 tahun karena terlihat dari wajah dan tubuhnya

Zia berjongkok menyamakan tinggi anak kecil tersebut, lalu tersenyum kearahnya seraya membuka kacamata miliknya.

"Adek, kenapa tarik-tarik baju nya Kakak?" Tanyanya seraya mengelus rambut hitam anak laki-laki tersebut

Anak laki-laki itu seperti nya malu karena sudah menarik baju Zia, kepalanya menunduk takut campur malu

Zia terkekeh kecil, "Sayang, gak usah takut sama Kakak ya? Coba liat muka ganteng nya sini" Zia mengangkat dagu anak laki-laki itu

KENZIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang