Dua Puluh Enam || Pertengkaran

2K 198 34
                                    

Saat ini Zia dan ketiga sahabat nya sedang berada di cafe miliknya sendiri, sebenarnya cafe ini milik Almarhum mendiang mama nya tapi saat mama nya tiada cafe ini jadi tanggung jawab Zia.

Cafe ini bernuansa Instagram mebel dan disekelilingnya terbuat dari kayu, dari mulai kursi, meja, spot-spot lainnya. Cafe ini terdapat dua lantai, interior nya sangat menarik dan mampu membuat para pengunjung betah lama-lama nongkrong disini.

Selain di lantai atas dan bawah cafe ini halaman luar nya luas. sehingga di jadikan tempat outdoor untuk pengunjung yang suka menikmati angin malam atau sore.

Di dalam dan luar cafe ini terdapat beberapa spot foto, spot untuk bersantai dan lain-lain. Dan disediakan juga mushola untuk sholat, di belakang halaman untuk laki-laki dan di lantai atas mushola untuk perempuan, agar mereka yang mengunjungi cafe ini bisa menyempatkan waktu untuk melakukan ibadah.

Cafe ini selalu ramai pengunjung terlebih lagi anak-anak muda jaman sekarang yang mungkin mencari tempat yang nyaman untuk belajar, berkumpul bersama teman-teman nya atau hanya nongkrong.

"Emm...Gue mau nanya sama, Lo pada." Ucap Zia seraya menyimpan berkas di atas meja

"Nanya apa?" Tanya ketiga gadis itu serempak

"Ini gak tau perasaan gue aja atau bukan, gue ngerasa kalo kalian nyembunyiin sesuatu dari gue."

"Tentang Ken." Lanjutnya

Deg!

Ketiga gadis itu menatap Zia dengan tatapan gelisah, Vania menatap Gisel yang sepertinya panik lalu dirinya memberikan kode lewat matanya agar Gisel tetap tenang. Supaya Zia tidak curiga

"G-gue, ngerasa kalo kalian tau siapa pacar nya Kennan. Dan gue ngerasa Lo semua nyembunyiin itu dari gue." Ucap Zia seraya menatap mereka

Mereka menatap Zia dengan tatapan terkejut, bagaimana Zia bisa berpikiran seperti itu?! Tapi, yang di bicarakan nya benar mereka menyembunyikan hal itu.

Gisel menatap Vania dan Yura bergantian, lewat kode matanya yang menanyakan apa ini saatnya untuk memberitahukan kepada Zia. Tapi, di balas gelengan pelan oleh Vania dan Yura berbarengan, biar lah Zia mengetahui ini semua sendirian.

"Zi, kita udah bilang. Kalo kita gak tau siapa cewek nya, Ken." Sahut Yura lalu menatap kedua temannya

Gue gak tega sebenarnya, Zi. Bohongin Lo kaya gini, Maaf batinnya

Vania mengangguk, "Iya Zi. Kita gak tau siapa pacarnya. Atau mungkin aja si Ken bohong sama Lo, kalo dia itu sebenarnya gak punya cewe. Iya gak, Sel?" Matanya melirik Gisel

Gue lakuin ini buat Lo juga, Zi. Gue gak mau Lo tau tentang Vina dan Ken dari kita

Gisel mengangguk, "Iya! Bisa jadi tuh, siapa tau aja kan biar Lo nya cemburu."

Maafin gue, Zia. Harus bohong soal hal ini tapi gue gak mau Lo tau dari kita bertiga Batin Gisel

Zia tersenyum tipis mendengar penjelasan dari temannya. Mungkin benar temannya ini tidak mengetahui soal kekasih Kennan.

"Oke, mungkin ini cuma perasaan gue aja. Tapi, kenapa tadi Kak Vina bisa barengan sama Ken ya?" Ucapnya

Detik itu juga, mereka bertiga kembali terdiam! Mendengar pertanyaan dari temannya ini. Apa yang harus mereka katakan kembali apa harus berbohong lagi?!

"Kebetulan, aja kali. Udah ya Zi gak usah di pikirin." Ucap Yura

"Vina, Kan temennya Zelvin. Otomatis temannya Kennan juga kan?" Sahut Gisel menatap Zia

KENZIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang