Hari Senin, hari dimana kembali melakukan aktivitas setelah berlibur. Hari ini Zia dan Ken akan kembali sekolah setelah beberapa hari tidak sekolah karena acara pernikahan mereka berdua.
Zia sudah siap dengan seragam kebesaran nya dan atribut lengkap yang melekat pada seragam nya itu. Mata hitamnya menatap pantulan dirinya di cermin dirasa sudah rapi Zia segera keluar kamar dan berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan pagi.
Sesampainya di dapur, tangan nya mulai mengambil spatula yang masih berada di wajan. Dan mulai memindahkan nasi goreng yang sudah ia buat tadi ke dalam piring.
Nasi goreng yang sudah ia buat tadi diletakkan di meja makan dengan rapi, dilanjutkan dengan menuangkan air putih kedalam gelas.
"Alhamdulillah, selesai. Tinggal panggil Ken." Gumam nya seraya menatap meja makan yang terdapat dua nasi goreng dan dua gelas air putih serta segelas susu coklat
Saat hendak memanggil Kennan, tiba-tiba Kennan sudah datang dengan seragam yang dikeluarkan dan terlihat tidak rapi, rambut yang masih basah, tas yang di selendang di pundak kanan, Zia yang melihat itu hanya bisa menatap Kennan dengan heran.
"Ken, sarapan dulu ya. Aku udah buatin kamu nasi goreng" ucap Zia seraya menatap Kennan. Sementara yang di tatap hanya menatap dengan datar
Kennan melirik ke meja makan, disana terdapat nasi goreng yang mampu membuat lambung nya meronta untuk di isi. Kennan menarik kursi dan mulai duduk diikuti oleh Zia.
"Lo, yang buat?" Tanya Kennan seraya menatap nasi goreng yang terlihat penuh dengan telor orak-arik serta beberapa hiasan sosis, tomat dan mentimun.
"I-iya, kenapa? Inn syaa Allah enak" sahut nya dengan menatap Kennan takut
"Oh, Lo gak kasih racun kan?"
Zia melototkan matanya kaget. "Astagfirullahaladzim, mana ada aku kasih racun Ken." Ucapnya kemudian menghela nafas
Kennan hanya menatap Zia sekilas. "Oh"
Sungguh jawaban Kennan membuat Zia kesal. Untung saja lelaki yang dihadapannya ini suami nya jika tidak Zia pasti akan mencakar muka datar nya itu!
"Gak usah suudzon, gak baik. Lagian buat apa juga aku racunin kamu, dosaa" timpal Zia kemudian mengambil sendok dan mulai makan
Selama sarapan tidak ada yang berani melanjutkan perdebatan kecil tadi, mereka sama-sama diam. Dan ya Zia saat makan tidak dibiasakan untuk berbicara
Kennan beranjak dari kursinya dan memakai jaket hitam yang bertuliskan 'Ardolph' yang berada di bagian belakang nya.
Zia menatap kennan. "Mau berangkat sekarang?" Tanyanya
Tapi, Kennan tidak menjawab sama sekali pertanyaan dari gadis di hadapannya ini. Kakinya melangkah pergi menuju pintu
Helaan nafas berat terdengar dari mulut Zia, tak butuh waktu panjang Zia lansung menyusuli Ken yang sudah siap untuk membuka pintu.
Zia menghadang jalan Kennan, membuat sang empu menatapnya tajam.
"Minggir!" Ucapnya dengan nada dingin tapi penuh penekanan
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZIA
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]🥰🙏 Dijodohin sama cowok yang sikapnya dingin, cuek gak mau di atur apalagi ketua geng motor?! Yang ceweknya tau agama terus gimana kisah mereka selanjutnya? Yuk baca aja! "Kenapa, Papa ingin menjodohkan Zia?" Tanya Zi...