14 | Kebingungan

626 47 1
                                    

Hari berganti hari. Tidak terasa sudah weekend saja. Hari Sabtu ini ada agenda pergi ke tempat hidroponik milik Mas Zafar. Rasanya tidak sabar.

Pukul 8 pagi, Dinda sudah menjemputku di depan rumah dan kami pun langsung jalan menuju tempat Mas Zafar.

Jarak tempuh ke tempat Mas Zafar memakan waktu satu jam. Saat kami sampai, Dinda  menghubungi Mas Zafar.

"Assalamualaikum Mas, kita udah sampai nih"

(...)

"Oke"

Dinda menyudahi telponnya.
"Gimana Din?" tanyaku.

"Mas Zafar mau ke sini" balasnya. Aku hanya mengangguk.

Tak lama kemudian munculah pria dengan perawakan tinggi dengan penampilan santainya - kombinasi T-shirt dan jeans yang ia kenakan. Siapa lagi kalau bukan Mas Zafar.

"Assalamualaikum" salam Mas Zafar.

"Waalaikumsalam" jawab kami.

"Wah kalian akhirnya ke tempat usaha saya, terima kasih sudah datang" ucap Mas Zafar sangat senang.

"Kita yang harusnya makasih Mas, udah izinin kita ngunjungin usahanya Mas." sahutku.

"Iya sama-sama. Oiya kalian bagaimana kabarnya?"

"Alhamdulillah baik" jawab Dinda.

"Alhamdulillah sehat Mas" jawabku.

"Alhamdulillah. Kalau begitu kita langsung ke dalam saja ya"

"Oke Mas" sahut Dinda.

Kami bertiga memasuki tempat hidroponiknya. Tempatnya sangatlah luas, entah berapa hektar. Aku sangat takjub melihat banyaknya tanaman sayuran yang sudah tumbuh dan sepertinya siap untuk dipanen.

"Wah Mas seladanya udah bisa dipanen?" tanyaku.

"Iya ini sudah bisa dipanen. Kalian mau bantu panen sayuran?"

"Mau banget Mas!!" ucap Dinda girang.

"Mau Mas" sambungku. Aku dan Dinda antusias sekali untuk mencoba memanen sayuran hidroponik. Sayurannya tampak begitu segar.

"Kalian lepas seladanya dari net pot dengan akar-akarnya. Setelah itu kalian bisa kumpulkan di keranjang ini." ucap Mas Zafar sambil mempraktikkan.

"Oke Mas"

Mas Zafar mendemonstrasikan cara memanen selada. Setelah itu, aku dan Dinda langsung mengikuti caranya. Kegiatan ini seru juga ya, bikin happy.

"Mas, kita boleh coba menanam?"

"Boleh banget. Oiya sayuran yang kalian panen bisa dibawa pulang."

"Yang bener Mas?"

"Iya bener" ucap Mas Zafar sambil terkekeh.

"Makasih banyak ya Mas"

"Makasih ya Mas"

"Iya sama-sama. Sayurannya disimpan dulu saja. Sekarang kalian ikut saya untuk praktik menanam"

"Siap Mas" ucapku dan Dinda serempak.

Setelah memanen sayur, kami juga boleh melakukan penanaman benih sayuran sistem hidroponik. Selain praktiknya, Mas Zafar juga berbagi ilmu tentang budidaya sistem hidroponik. Ternyata cara menanamnya mudah. Sepertinya aku tertarik untuk menanam sayur dengan cara hidroponik di rumah.

"Sudah selesai"

"Mas makasih banyak ya udah ngajarin kita"

"Iya sama-sama. Malah saya senang bisa berbagai ilmu dengan kalian"

My Senior Is My Neighbor (On going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang