12 | Jalan-jalan

729 50 2
                                    

Yuk dilanjut bacanya :)

Liburan semester akan segera berakhir dan aku akan menjalankan fase semester tingkat enam. Waktu berjalan begitu cepat ya. Semester ini aku harus memikirkan penelitian apa yang akan ku lakukan untuk memenuhi skripsiku. Bebanku semakin berat ya, mendapatkan gelar perlu perjuangan. Analoginya seperti jodoh, yang harus diperjuangin. Ya begitu lah, kalau kata mahasiswa yang kepengen nikah, ijazah dulu baru ijabsah, ups. Tapi ga berlaku untukku, aku lebih baik mengejar karir dulu dan ga mau buru-buru untuk menikah.

Sementara para seniorku tengah sibuk menyusun skripsi, ada juga yang menunda dulu. Ya pastinya aku juga akan merasakan yang namanya mahasiswa tingkat akhir. Membayangkan sidang skripsi saja sudah takut, apalagi realitanya. Jangan sampe ga kuat mental dan batin. Apalagi sampe pingsan saat sidang. Malu-maluin nanti.

"De"

"Iya bu"

"Ibu sama tante Vina mau belanja bareng di Mall, kamu mau ikut ga?."

"Mau dong bu." ucapku girang.

"Yaudah kamu siap-siap sana."

"Siap bu"

Sore ini aku akan ke Mall. Jarang banget aku pergi ke Mall. Ya namanya juga anak rumahan. Paling me time di rumah aja. Karena aku bukan anak hits yang suka jalan-jalan ke Mall. Lebih suka belanja online sih, praktis.

Tak butuh waktu lama untukku bersiap-siap, karena emang aku tipe orang yang simple. Anti ribet. Pakai sendal jepit ke Mall pun ga masalah, asal doku banyak. Ibu sudah menunggu di luar rumah.

"Bu" panggilku.

"Sayang, ayo masuk mobil. Duduk di depan ya." ucap Tante Vina di balik kaca mobil yang terbuka.

"Iya Tante"

Ibu dan Tante Vina sudah berada di mobil. Mereka duduk di kursi belakang mobil. Kami pergi dengan mobil Tante Vina. Sementara itu, tante Vina menyuruhku duduk di kursi depan. Aku kira Tante Vina yang akan menyetir. Lalu aku membuka pintu mobil dan menampakkan sosok Juna yang sudah duduk dikursi pengemudi.

"Mas Juna" sapaku.

"Iya"

"Ayo mas jalan"

"Iya Mah"

Ibu dan Tante Vina memang sangat akrab semenjak keluargaku pindah rumah. Bukan hanya mereka saja, tapi keluargaku dan keluarga tante Vina sudah seperti saudara sendiri. Seakrab itu hubungan keluarga kami. Bagaimana denganku dan Mas Juna apakah kita akrab? Saat masih kecil hingga kita remaja masih terlihat akrab. Akan tetapi, sejak kita beranjak dewasa masa itu sudah tak sama lagi. Kini kami seperti orang asing. Untuk basa basi saja enggan, apalagi bermain seperti dulu pasti ada kecanggungan. Ada kalanya seseorang akan berubah sejalan dengan masanya.

"Kalian diem-diem aja sih." celetuk Tante Vina.

"Iya nih." sambung Ibu.

Mereka sedari tadi selalu ngobrol. Sekarang kedua ibu ini sedang mencairkan suasana diantara kami. Entah apa yang dipikirkan mereka.

"Tante kan Mas Juna lagi fokus nyetir" ucapku.

"Iya sih. Oiya sayang kamu kapan masuk kuliah?." tanya Tante Vina.

"Minggu depan Tante"

"Dikit lagi ya. Udah mau semester 6 aja nih."

"Iya Tante, Alhamulillah."

"Si Juna sekarang lagi sibuk ngerjain skripsi tuh. Sama sibuk kerjaan"

"Mas Juna kerja apa?" tanya Ibuku.

My Senior Is My Neighbor (On going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang