Maaf ya readers baru update lagi
Kuliah online, uts, tugas ku numpuk tenan...
Jadi ga sempet nyentuh wattpad sama sekali huhuhuMonggo, dibaca
😊😊😊💕
-------
Perkataanku semalam tak berlaku untuk pagi ini, buktinya badanku malah terasa remuk sekali. Pegal-pegal bukan bugar. Bagaimana pun aku harus bangun, karena hari ini ada kelas jam 8 dan aku ga mau telat lagi untuk kesekian kalinya.
Aku telah bersiap diri untuk berangkat ke kampus seperti biasa dengan style ala kadarnya, yang penting sopan. Lalu aku berjalan menuju ruang makan karena sepertinya Ibu sudah menyiapkan sarapan untukku.
"Pagi bu"
"Pagi de. Ibu udah masak nasi goreng." jawab ibu sambil menuangkan nasi goreng ke piringku.
"Bu, jangan banyak-banyak." tolakku.
"Ini enak loh de." bujuk ibu.
"Aku lagi ga mood makan bu."
"Dihabiskan ya, ibu ke kamar dulu." pinta ibu.
"Iya bu." jawabku sambil memelas.
Ibu selalu saja begitu, menyuruhku makan banyak. Memang sih badanku ini kurus, ya meskipun makan banyak tetapi tetap saja badanku segini aja, ga gemuk-gemuk. Heran.
Setelah sarapan, aku pamit berangkat. Akan tetapi, hari ini aku merasa ga yakin untuk mengendarai motor. Rasanya lemas sekali dan badanku juga terasa panas. Apa mungkin aku sakit ya?
"Kenapa de? Kok ga jalan." tanya ibu.
"Iya bu ini mau jalan." jawabku hendak menghidupkan motor.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam, hati-hati de."
Selama diperjalanan, aku merasa kepalaku pusimg dan secepat mungkin aku melajukan motor. Aku ingin cepat sampai kampus, Ya Tuhan. Ga kuat lagi.
Brakk....
Beberapa meter lagi akan sampai kampus, namun kejadian yang tidak diduga terjadi padaku. Tiba-tiba fokusku buyar hingga kecelakaan itu terjadi. Kejadian itu begitu cepat, saat ku ingin berbelok kanan, aku tidak tahu jika ada motor dari arah berlawanan melaju kencang hingga menabrak motorku dan aku pun terjatuh bersama motorku. Aku sangat shock dengan apa yang terjadi denganku. Tak lama, orang-orang yang berada disekitarku langsung menolongku dan menuntunku ke pinggir jalan.
"Mba, dengkulnya berdarah."
"Mba, mba ndak papa kan?"
Aku belum merespon pertanyaan dari orang-orang di sekitarku saat ini. Sekujur tubuhku gemetar hebat. Aku meringis kesakitan karena lututku terluka hingga meninggalkan sobekan lebar pada celana jeansku. Selain itu, kedua tanganku juga lecet-lecet, perih.
"Neng, darahnya makin ga berhenti."
"Biar bapak antar ke puskesmas ya. "
"Kayaknya mbanya shock berat deh."
"Mba, kita ke puskesmas ya. Biar lukanya diobatin."
"Ayo mba saya antar naik motor"
Aku hanya merespon dengan anggukan. Kemudian aku mengikuti bapak ojek online yang telah membantuku. Namun, saatku ingin menaiki motornya. Aku mendapati seseorang yang mencegahku naik.
"Pak, biar saya saja yang antar dia."
"Mas temannya?"
"Iya pak"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior Is My Neighbor (On going)
General FictionJuna Anugrah Hendrawan senior yang sangat amat disegani di kampusku, bagaimana tidak dia adalah seorang presiden mahasiswa. Selain itu dia juga mahasiswa berprestasi di kampusku. Tak mengherankan banyak mahasiswa terkhusus mahasiswi sangat mendewaka...