8 | Nyata?

852 57 2
                                    

Halo semuanya apa kabar? Maaf baru update lagi nih karna author baru aja kelar kkn sama magang, ga kerasa udah smt 7 aja...😁😁

Monggo dibaca.

______________

Beruntungnya diriku, hari ini ga ada kelas, jalan-jalan sama abang sekaligus ditraktir makan, dibelanjain pula. Ini mah abang rasa pacar. Pernah suatu kejadian, aku jalan sama abang dan orang menyangkanya kalau abangku ini suamiku. Ada-ada saja ya.

Abang Farhan emang abang terbaek deh, enggak kayak abang keduaku yang songong itu Bang Mail Ismail. Tapi sayangnya abang Farhan masih jomblo fisabilillah, katanya sih dia ga mau pacaran dan maunya langsung nikah. Emang beda banget sama bang Mail deh. Hadeh. Beruntungnya yang jadi istri Bang Farhan kelak, karena Bang Farhan selain ganteng, juga religius, mapan, apalagi dia seorang tentara. Pasti hidup rumah tangganya sudah terjamin deh. Ya Allah bangga banget punya Abang kayak Bang Farhan.

Sudah 1 jam aku dan Bang Farhan mengelilingi Mall ini. Tapi Bang Farhan masih ingin melihat-lihat sepatu dari gerai yang lain, karena sejauh ini masih belum ada yang sreg. Memang sih Bang Farhan sangat menjaga penampilannya, bertolak belakang dengangku yang suka urak-urakan.

"Bang, makan dulu yuk. Capek tau, kakiku udah pegel nih." rengekku.

"Yaudah deh, kita makan dulu. Kamu mau makan dimana?"

"Terserah abang aja."

"Ayo, kita ke restauran itu saja"

"Ayo Bang" ucapku sambil menarik tangannya.

Jadilah kami makan di restaurant Jepang. Aku langsung memesan banyak makanan dan Bang Farhan hanya geleng-geleng heran kepadaku. Menguras dompet abang, hehehe. Emang udah ga ada akhlaknya pisan sama abang sendiri. Maaf ya emang suka ga tau diri kalau ditraktir makan sama abang.

"Dek kamu yakin bisa habisin makanan sebanyak ini?"

"Tenang aja bang, perutku siap nampung semua." Jawabku santai sambil tersenyum amat manis.

"Habiskan ya, mubazir nanti."

"Siap Abangku yang ganteng"

Saat kami sedang makan, tiba-tiba ada panggilan masuk dari ponsel abang. Aku melirik ke arah ponselnya, ternyata Ibu yang menelpon. Segera abangku mengangkatnya.

"Assalamualaikum, iya bu"

(...)

"Masih di Mall bu lagi makan"

(...)

"Ibu mau makanan jepang?"

(...)

"Ouh ga mau. Aku beliin makanan yang lain aja ya bu."

(...)

"Habis ini mau cari sepatu lagi bu, katanya adek mau belanja bu. Kemungkinan pulangnya sore."

(...)

"Iya bu, aku tutup ya bu Wassalamualaikum"

(...)

Bang Farhan mengakhiri panggilan.

"Kenapa Ibu bang?" tanyaku penasaran.

"Gapapa, ibu cuma nanyain kita aja"

"Harusnya abang suruh ibu nyusul aja kesini kalau udah selesai kerjaannya di klinik"

"Abang lupa. Begini de, abang sih rencananya mau ngajak kalian jalan-jalan sebelum abang balik ke Malang"

"Wah, kemana bang? kapan bang?"

"Kita nginep di villa yang di Lembang sekalian nanti jalan-jalan disana, gimana?"

My Senior Is My Neighbor (On going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang