Masuk kuliah pun tiba. Kuliah pagi ini mengawali kegiatanku sebagai mahasiswi semester enam. Sebetulnya, sama seperti semester sebelumnya yang nampak biasa saja. Kemungkinan hari ini aku akan pulang cepat, karena kalau masih awal masuk biasanya hanya kontrak belajar.
"Sel" panggil Dinda yang baru saja datang.
"Hari pertama masuk kuliah udah telat aja, untung dosennya belum dateng"
"Iya nih Sel, gara-gara semalem gue begadang jadi kesiangan bangunnya"
"Pasti nonton film ya"
"Tau aja sih, hehehe" balasnya cengegesan.
Tak lama Dinda datang, munculah dosen mata kuliah pagi ini. Pak Bambang, dikenal sebagai dosen yang tegas dalam mendidik mahasiswanya. Kurang lebih telah satu jam kami berada di kelas. Pak Bambang hanya membahas kontrak belajar, materi yang akan dipelajari pada mata kuliahnya, dan sekaligus pemberian tugas.
"Tugas kelompok dan individu harus dikumpulkan sebelum UTS.
"Perlu diingat bahwa saya tidak mentoleransi keterlambatan tugas dan dianggap tidak ada nilai"
"Jadi saya harap kalian mengumpulkan tepat waktu.
"Kuliah hari ini saya akhiri, Wassalamualaikum Wr. Wb"
"Waalaikumsalam Wr. Wb"
Ya begitulah. Masuk kuliah sudah disuguhkan dengan beberapa tugas. Nasib jadi mahasiswa, harus menerima banyak tugas di awal masuk kuliah. Jalanin aja prosesnya, semoga terselesaikan tepat waktu.
Hari ini aku hanya ada satu mata kuliah. Awalnya aku berpikir untuk langsung pulang. Tapi Dinda mengajakku ke Food Court. Mau tidak mau aku ikut dengannya. Food Court tampak begitu ramai oleh para mahasiswa. Adanya mahasiswa baru, populasi mahasiswa di kampus ini jadi makin bertambah. Pantas saja ramai sekali. Untung saja kami masih mendapati meja yang kosong.
"Sel"
"Hem"
"Beberapa minggu lalu, gue nganter kateringan ibu gue ke tempat Mas Zafar"
"Terus?"
"Ya dia nanyain kapan mau ke tempat hidroponiknya"
"Oh iya ya sampai lupa. Gue penasaran banget sama usahanya Mas Zafar"
"Mau kapan nih kesana?"
"Kalau weekand ini gimana? Sabtu?"
"Sabtu gue ga ada kerjaan sih. Insya Allah bisa. Nanti gue kabarin Mas Zafar"
"Oke"
Pesanan kami datang. Aku hanya membeli jus alpukat, lagi ngirit hehehe. Sementara itu, Dinda sedang asyik melahap makanannya, bikin ngiler aja.
"Hei Cel" sapa Bang Blek yang muncul tiba-tiba.
"Bang Blek" balasku.
"Makan Bang" tawar Dinda.
"Eh iya makasih, tadi udah makan."
"Kenalin bang ini temen gue, Dinda"
"Dinda, bang"
"Wildan, panggil aja Blek"
"Iya Bang Blek"
Bang Blek datang ke meja kami. Seperti biasa, ia akan melayangkan candaannya yang membuat tawa kami pecah. Bang Blek udah cocok jadi pelawak. Humornya itu ga pernah bikin garing.
"Eh Juna, sini" panggil Bang Blek disela-sela obrolan kami. Lalu senior Juna menghampiri Bang Blek. Ada urusan apa ya, segala disuruh kesini.
"Ada apa?" tanya Juna kepada Bang Blek.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior Is My Neighbor (On going)
General FictionJuna Anugrah Hendrawan senior yang sangat amat disegani di kampusku, bagaimana tidak dia adalah seorang presiden mahasiswa. Selain itu dia juga mahasiswa berprestasi di kampusku. Tak mengherankan banyak mahasiswa terkhusus mahasiswi sangat mendewaka...