20 | Hangout

539 53 2
                                    

Cepat banget udah hari Sabtu aja. Sampai lupa, kalau malam minggu ini ada acara kumpul bersama anak BEM Univ periodenya Juna. Akhirnya malam mingguanku pergi keluar rumah.

Menjelang magrib, aku baru ingin mandi, ya karena seharian ini aku bebenah rumah. Dari kemarin Bi Sri izin pulang kampung, anaknya mau lamaran. Tugas kuliah aja belum kelar, nah ditambah lagi tugas rumah. Gapapa yang penting bantu Ibu.

Ting!

Ponselku berbunyi, ketika aku hendak masuk kamar mandi yang berada di kamarku. Lantas langkahku berbalik untuk mengambil ponsel yang kuletakkan di atas nakas.

Senior Jun Jin Jun
Mau bareng gak?

Ada angin apa nih? Ia menawariku untuk berangkat bersama ke tempat hangout. Gimana ya? Takut dijulitin, tapi bisa menghemat ongkos hehehe.

To Senior Jun Jin Jun
Takut ngerepotin lagi

Aku sudah banyak merepotkannya.

Senior Jun Jin Jun
Santai
Habis magrib jalan

Yaudah Mas saya bareng

Iya

Belum juga setuju, asal nentuin kapan jemputnya. Terlepas dari rasa ga enakan ku kepadanya. Aku harus menghargainya karena sudah berbaik hati kepadaku. Setelah bersiap-siap dan sholat magrib. Aku menghampiri Ibu yang sedang melipat pakaian.

"Bu" panggilku.

Interkom berbunyi

"Dek coba kamu lihat siapa yang bertamu"

"Iya Bu"

Aku tebak sih yang datang Mas Juna. Benar kan sosok Juna yang kulihat di layar itu. Kemudian aku berjalan menuju pagar rumah.

"Mas Juna masuk dulu"

"Makasih"

Kami berdua masuk ke rumah. Aku menyuruh Mas Juna duduk dulu. Sebelum berangkat, aku ingin mengambil tas di kamarku.

"Bu ada Mas Juna." ucapku. Ibu masih berada di ruang keluarga.

"Disuruh masuk"

"Udah Bu. Aku nanti berangkatnya bareng Mas Juna Bu"

"Oh yaudah, kamu kenapa ga siap-siap? Kasian Mas Juna nanti lama nungguin kamu"

"Iya Bu"

Tak lama aku berada di kamar. Sekarang aku telah siap dan pamit ke Ibu yang tengah mengobrol dengan Juna.

"Bu, aku pamit ya"

"Iya, hati-hati di jalan"

"Iya"

"Tante saya juga pamit"

"Iya Juna"

"Assalamualaikum" salam kami bersamaan.

"Waalaikumsalam"

Setelah pamit ke ibu, kami pun segera berangkat ke lokasi yang dituju. Mas Juna mengendarai mobil. Aku mengira kami akan naik motor sampai tujuan, yaudahlah aku terserah Juna dia yang tawarin masa aku protes.

Setibanya kami di sebuah resto yang besar. Ku pikir karena ini efek malam minggu jadi banyak mobil yang berjejer di parkiran. Orang yang udah kerja beda ya, traktirannya aja ga tanggung-tanggung. Kira-kira gajinya Juna berapa ya, puluhan juta atau ratusan juta?.

Sepertinya Mas Juna juga telah reservation sebelum hari H. Ketika kami masuk ke resto, sepasang mataku tertuju pada meja yang dipenuhi oleh anak-anak BEM Univ. Ternyata mereka sudah datang lebih dulu, urusan makan-makan pasti pada gercep deh hehehe.

My Senior Is My Neighbor (On going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang