Pulang kantor malam, hujan pula. Jas hujan sudah kukenakan, terpaksa aku harus mengendari motor sambil hujan-hujanan. Kalau neduh tunggu reda, bisa lama pulangnya.
Namun, ketika beberapa meter lagi sampai komplek rumah. Motorku mendadak mati mesin, kayaknya ini gara-gara terobos jalanan yang banjir. Aku mencoba starter motorku, akan tetapi tidak bisa hidup.
Tinnn!!
Motor yang berada di belakangku sudah klakson mulu, ga sabaran banget deh. Segera aku tuntun motorku ke pinggir jalan.
"Segala mogok sih motornya" eluhku.
"Kenapa motornya?" tanya sesorang.
"Eh"
Aku kaget ada orang yang datang menghampiriku. Sepertinya aku kenal dengan suara itu. Aku alihkan wajahku ke arah orang itu.
"Mas Juna". Pantas suaranya mirip dia, ya emang dia Sel.
"Kenapa motornya?" tanyanya lagi.
"Gatau Mas, tiba-tiba mogok"
"Sini biar aku yang cek"
Mas Juna langsung memeriksa kondisi motorku yang mogok. Segala cara ia coba mulai dari starter dan selah agar motorku bisa hidup kembali.
"Ini harus dibawa ke bengkel dulu. Distarter ga mau nyala, diselah juga ga bisa." Hasilnya nihil, motorku ga bisa nyala. Gimana dong.
"Tapi udah jam 9 malam, emang masih ada bengkel yang buka jam segini"
"Atau begini aja, kamu naik motornya terus biar aku yang dorong motormu". Hah Mas Juna mau dorong motorku jalan kaki?.
"Gausah Mas, biar aku tuntun aja. Kasian Mas Juna dorong sambil jalan kaki"
"Ppphtt, bukan jalan kaki. Aku ngendarain motorku, terus aku dorong motormu pakai kaki" jelasnya sambil menahan tawa di awal.
"Oh gitu, emang gapapa Mas Junanya?"
"Gapapa santai. Yaudah ayo, mau berlama-lama disini"
"Eh iya ayo"
Pada akhirnya, aku menurut aja. Waktunya juga sudah malam, bengkel juga sudah tutup. Beberapa menit kemudian, kami sampai rumah.
"Mas Juna makasih banyak ya udah dibantuin"
"Iya sama-sama. Besok kalau mau kerja, bareng aja"
"Hah!? Maksudnya? gimana?"
"Aku anter besok"
"Eh tapi____, aku bisa naik ojek online"
"Udah gausah, besok aku anter sampai kantor mu"
"Gapapa emangnya?"
"Gapapa, searah ini"
"Sana masuk udah malem" ucapnya lagi.
"Ah iya, sekali lagi makasih Mas Juna"
"Sama-sama"
Aku ga salah denger kan, dia mau antar aku ke kantor. Wait, aku - Mas Juna?. Dia kesambet apaan, tumben banget bicaranya pakai 'aku'. Kok geli ya dengernya hahaha. Biasanya kalau bicara sama aku pakai sebutan 'saya'. Lah ini? Sudahlah biarkan saja. Suka-suka dia ajalah.
Pagi harinya, langit terlihat mendung. Hawa dingin menusuk kulitku, dan suasana seperti ini enaknya sih tidur lagi. Tapi ditampar realita yang harus kerja, kerja dan kerja, bukan rebahan.
Ting!
Jun Jin Jun
Berangkatnya jam setengah 6 ya
Soalnya takut macet di jalanPagi bener berangkatnya. Untung aja aku udah bersiap-siap, dan pastinya udah sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior Is My Neighbor (On going)
General FictionJuna Anugrah Hendrawan senior yang sangat amat disegani di kampusku, bagaimana tidak dia adalah seorang presiden mahasiswa. Selain itu dia juga mahasiswa berprestasi di kampusku. Tak mengherankan banyak mahasiswa terkhusus mahasiswi sangat mendewaka...