Kerjaanku tambah banyak, pusing tujuh keliling. Tak kuat lagi menatap layar komputer, lalu aku istirahatkan badanku sejenak. Pada waktu yang bersamaan, perutku juga sudah bunyi minta asupan. Tapi belum waktunya jam istirahat.
"Sel" panggil Kak Nindi.
"Iya Kak"
"Semangat!"
"Semangat juga Kak!"
"Kita bakal lembur lagi nih"
"Siap Kak, hehehe"
Ya ga salah lagi, banyak kerjaan pasti lembur lagi. Gapapa Sel demi bonus memang harus diperjuangkan. Semangat!.
Waktunya istirahat. Aku akan makan siang bersama dengan teman-teman kantorku yang juga membawa bekal. Kami memang sering membawa bekal dari rumah, hitung-hitung menghemat uang sebelum gajian ya kan.
"Gue pengen nikah nih, tapi budget gue belum mendukung". curhat Kak Meri.
"Ya lu harusnya nabung khusus untuk menikah Mer". ceplos Ci Vivi.
"Udah Ci, tapi ya gitu gue suka pake mulu uangnya". balas Kak Meri sambil cemberut.
"Beli barang yang ga penting mulu sih lo, jangan boros!. Kenapa sih batu banget dibilangin!" omel Ci Vivi kepada Kak Meri.
"Ah tau ah susah kalau mau nabung, ada aja kendalanya". jelas Kak Meri lagi
"Cowok gue aja belum lamar-lamar gue, ih kesel ga sih. Pacaran udah 7 tahun loh, dia sedikitpun belum serius bicarakan soal lamaran atupun nikah". Kini giliran Ci Vivi yang mencurahkan keluh kesahnya.
"Ya ampun Ci, ada masalah kali tuh sama pacar lo". sahut Kak Meri.
"Coba deh, lo bicarain, umur lo kan udah bangkotan". Kak Meri memberi saran kepada Ci Vivi.
"Enak aja bangkotan, walaupun udah tua tapi muka gue awet muda gini".
"Terserah lo"
"Kalo lo Sel, udah punya pacar belum sih? Jadi penasaran nih gue". tanya Kak Meri yang penasaran dengan statusku.
"Boro-boro Kak. Aku masih single" ucapku.
"Mer jangan tanya begitu ke Lia, jelas dia kan ga ingin pacaran. Iya kan Sel?, lo mau nya langsung nikah kan?". ucap Ci Vivi.
"Iya Ci, maunya ke arah serius"
"Tuh denger tuh Mer."
"Iya ya Ci. Eh tapi lu udah ada calon Sel?"
"Belum Kak Mer"
"Mau aku comblangin ga?"
"Mer udah deh, jangan mau Sel. Temen cowoknya pada ga bener." sahut Ci Vivi.
"Yeah Ci, ga semuanya yah"
"Saran gue sih mending have fun menikmati masa muda dulu Sel. Gausah dipikirin nikah mah, nanti juga ada waktunya." ucap Ci Vivi.
"Betul tuh Sel kata Cici"
"Eh kalian udah makan?" tanya Kak Nindi yang baru muncul di pantry.
"Udah selesai, kenapa Mba Ndi?" tanya Ci Vivi.
"Ini aku beli snack buat kalian"
"Ya ampun Mbae makasih loh." ucap Ci Vivi.
Tak terasa sudah malam saja, ditambah hujan deras yang mengguyur. Malam ini, aku lembur kerja dan ditemani dua pekerja lainnya. Tersisa satu projek desain lagi yang harus ku buat.
"Sel" Panggil Kak Nindi. Fyi, kubikel ku bersebelahan dengannya.
"Iya Kak"
"Minggu ini kamu ada agenda ga Sel?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior Is My Neighbor (On going)
General FictionJuna Anugrah Hendrawan senior yang sangat amat disegani di kampusku, bagaimana tidak dia adalah seorang presiden mahasiswa. Selain itu dia juga mahasiswa berprestasi di kampusku. Tak mengherankan banyak mahasiswa terkhusus mahasiswi sangat mendewaka...