"Can we talk again? just like how we talk before." - Damaru Kylevan.
"I hide all my pain with the word I'm fine." - Aidam Kyleyaksa.
"What if... I told you I like you? would you love me back?" - Drakyle Arvedam.
"Talk to me, I miss you." - Dobbyan R...
"Heh Drakula" panggil Dobbi pada Arvedam yang sedang menscroll handphonenya.
"Nama gue Drakyle bukan drakula" sahut Arvedam tanpa melihat Dobbi.
"Suka-suka gue lah" Sahut Dobbi kemudian mendudukan dirinya dikursi depan Arvedam.
Arvedam mengalihkan pandangannya pada Dobbi.
"Mau apa lo?" tanya Arvedam to the point.
"Gimana kalo kita taruhan nilai" usul Dobbi.
"Yang nilainya lebih rendah harus nurutin semua perintah yang nilainya lebih tinggi." Tambah Dobbi.
Arvedam memandang Dobbi sekilas. "Deal." Jawabnya singkat kemudian kembali fokus ke hpnya.
Ini adalah pertama kalinya Dobbi mengajak bicara Arvedam setelah dua minggu 3Dam masuk sekolah ini. Entah ada masalah apa diantara keduanya tapi mereka selalu memancarkan aura permusuhan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ehh sorry, kalo gitu lo duluan masuk, baru gue keluar." ujar Damaru kepada Dobbyan, Dobbyan hanya mengangguk kemudian masuk kedalam kelas setelah tadi terlibat sedikit adegan yang membuat keduanya salah tingkah.
Tadi saat Damaru melangkahkan kaki hendak keluar kelas tiba-tiba saja Dobbyan ingin masuk jadilah hampir bertabrakan, kemudian saat Damaru mengambil sisi kanan Dobbyan mengambil sisi kiri, begitu Damaru mengambil sisi kiri Dobbyan mengambil sisi kanan yang berakhir mereka terdiam sejenak, menghela nafas.
Setelah dilihatnya Dobbyan duduk dikursinya Damaru langsung keluar kelas.
"I just want us to talk again." gumam Damaru dalam hati.
"I don't really know why I'm still hoping." suara hati Dobbyan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oy bebek lo jatoh nih." ujar Idam menepuk bahu Doyogi, ia berlari cukup jauh.
Doyogi membalikan tubuhnya melihat Idam yang terlihat sedang meraup oksigen sebanyak-banyaknya untuk mengisi paru-paru lelaki itu. Doyogi terkekeh kemudian mengacak surai lembut Idam.
"Thank you ..." ucapnya menggantung karena dia bingung yang dihadapannya ini siapa, ia takut salah orang.
"Aidam Kyleyaksa, just call me Idam." ucap Idam diikuti senyum manisnya yang tiba-tiba membuat hati Doyogi berdesir.
"Oke Idam, thank you, btw lo tau ini bebek gue darimana?" tanya Doyogi setelah mengambil bebeknya dari Idam.
"Emm gue sering liat lo pegang tuh bebek hehe, yaudah kalo gitu gue duluan bye." Idam meninggalkan Doyogi yang kini terdiam dikoridor, dan interaksi keduanya suskes mendapatkan perhatian dari warga sekolah.
"Liat gue pegang bebek, jadi selama dua minggu tuh anak merhatiin gue gitu?" monolog Doyogi lalu berjalan menuju kelas.