"Can we talk again? just like how we talk before." - Damaru Kylevan.
"I hide all my pain with the word I'm fine." - Aidam Kyleyaksa.
"What if... I told you I like you? would you love me back?" - Drakyle Arvedam.
"Talk to me, I miss you." - Dobbyan R...
"Galau." ujar Damaru dari depan pintu kamar Idam kemudian pergi begitu saja.
Idam dan Arvedam saling berpandangan, ini sudah hari ketiga Damaru seperti ini.
Tiga hari lalu disaat Idam sedang asik melihat yutub tiba-tiba saja Damaru masuk kamarnya.
"Dam galau." ucapnya berdiri didekat kasur Idam kemudian pergi begitu saja.
Besok malamnya Damaru membuka pelan pintu kamar Idam, Idam sedang mengerjakan tugas sekolah.
"Galau." ucap Damaru sambil menyembulkan kepalanya dari balik pintu, setelah itu menutupnya kembali dan berlalu dari kamar Idam.
"Galau." lagi dan lagi Damaru mengucapkan kata itu tapi langsung pergi begitu saja.
Idam ingin bertanya tapi abangnya itu selalu menghindar, sudah tiga hari ini juga ia tidak ikut kumpul dikamar Idam.
"DAM ANJING GALAU!" umpat Damaru sambil masuk dan duduk dikasurnya Idam.
"ANJING ANJING GALAU." tambahnya lalu merebahkan diri.
"Anjing siapa yang galau?" tanya Idam, ia menaruh hpnya keatas meja, ikut merebahkan diri disamping Damaru.
"Memangnya kita punya anjing?" tanya Arvedam ikut merebahkan diri.
Damaru berdecak kesal, kembarannya ini kalau pelajaran pintar giliran urusan hati bodoh, ya sama sih sepertinya juga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Galau."
"Galau kenapa lagi Dam-" Idam menjatuhkan pulpennya karena terkejut, sebab yang berada dibalik pintu sambil menyembulkan kepalanya kedalam kamar Idam bukanlah Damaru, melainkan Arvedam.
Tiga haru lalu Damaru melakukan hal yang tidak jelas dengan selalu mengatakan 'Galau'. Hari ini Arvedam tertular virusnya.
Setelahnya Arvedam menutup pintu kamar Idam. Idam menghela nafas persis seperti Damaru kemarin, Idam tak akan bertanya ia akan membiarkan kedua abangnya itu untuk cerita sendiri.
Pintu kamarnya kembali terbuka kali ini kedua abangnya berebut masuk.
"Enggak, gue dulu." sahut Damaru ikut mendorong Arvedam.
Idam hanya menghela nafas, agak capek melihat kelakuan dua sadboy itu.
Setelah 30 menit berebut siapa yang masuk duluan akhirnya keduanya masuk secara bersamaan.
"Ihh kaki kanan dulu bego." protes Damaru saat melihat Arvedam melangkahkan kaki kiri.
Lagi-lagi Idam hanya melihatnya dengan datar. Ia lupa untuk memvideokan kelakuan absurd dua abangnya, bisa heboh sih kalo orang-orang tau kelakuan abangnya apalagi mereka sekarang cuma pake kaos oblong warna putih sama boxer gambar donat dan pizza.