Mulai Lagi

222 52 0
                                        

Perlombaan yang akhirnya bisa dimenangkan oleh dua pasangan kembar membawa nama SMA Sukaharta semakin baik dan menjadi sekolah favorit dikotanya.

Setelah lomba yang menguras tenaga, pikiran, dan emosi itu berakhir hubungan kedua pasang anak kembar itu belum membaik, atau memang dari awal hubungan mereka memang tidak baik.

Aura permusuhan jelas terlihat dari Dobbi dan Arvedam, sahut menyahut kata-kata pedas yang menyinggung kerap kali dilakukan oleh Damaru dan Dobbyan. Tidak ada yang mau mengalah diantara mereka. 

"Heh Drakula" Dobbi memanggil Arvedam yang baru saja hendak melemparkan bola basket ke ring.

"Hm?"

"Ayok taruhan lagi." ajak Dobbi, Arvedam hanya mengangguk mengiyakan lalu meninggalkan Dobbi begitu saja dilapangan basket.

Masih ingat dengan taruhan yang Dobbi ajukan beberapa waktu lalu. Kalian penasaran siapa yang menang, jawabannya yang menang adalah Damaru dan Dobbyan, mendapatkan nilai sempurna pada ulangan bahasa inggris. Sedangkan keduanya mendapat nilai 9 yang artinya seri.

"Hari ini ulangan sejarah, Drakula lo inget kan sama taruhannya." ujar Dobbi pada Arvedam yang baru masuk kelas.
Arvedam baru mengganti pakaian olahraganya ke seragam sekolah hari ini.

"Iyee iyee, bawel deh lo" sahut Arvedam kemudian melangkah menuju kursinya.

Dobbi sendiri sudah memberi tatapan penuh kebencian pada Arvedam.

Dobbi sendiri sudah memberi tatapan penuh kebencian pada Arvedam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sorry, gue gak tau kalo lo mau ambil buku yang itu juga." ujar Damaru, saat tanganya tidak sengaja bersentuhan dengan Dobbyan saat hendak mengambil buku dirak perpustakaan.

Dobbyan lagi-lagi hanya mengangguk.

"By." panggil Damaru yang membuat Dobbyan menghentikan langkahnya.

Dobbyan membalikan tubuhnya menatap Damaru datar.

Hening beberapa saat, keduanya hanya terdiam menciptakan ruang sunyi diantara keduanya.

"Gak ada yang mau lo omongin kan? gue duluan." setelah mengucapkan itu tanpa menunggu jawaban Damaru, Dobbyan pergi begitu saja.

"Terlalu banyak yang mau gue sampein By, sampe gue bingung harus mulai dari yang mana." guman Damaru memandang sedih kepada Dobbyan yang kini telah membuka pintu perpustakaan, lalu menghilang.

"Woy, lagi ngapain lo?" tanya Doyogi saat melihat Idam sedang mecoret buku gambarnya ditaman belakang sekolah, seperti biasa jarang ada yang ketaman ini karena letaknya yang lumayan jauh dari gedung sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woy, lagi ngapain lo?" tanya Doyogi saat melihat Idam sedang mecoret buku gambarnya ditaman belakang sekolah, seperti biasa jarang ada yang ketaman ini karena letaknya yang lumayan jauh dari gedung sekolah.

Idam hanya melihat Doyogi tanpa menjawab pertanyaan Doyogi. Idam mencoret asal kemudian menutup bukunya.

"Kenapa ditutup?" tanya Doyogi.

"Udah selesai." ucap Idam.

"Lo suka gambar ya?" tebak Doyogi, ia duduk disamping Idam.

Idam tersenyum "gue bahkan gak bisa gambar." jawabnya diikuti kekehan diakhir kalimatnya.

Entah kenapa Doyogi bisa merasakan kesedihan dalam tawanya Idam.

"Gue duluan ya." pamit Idam kemudian meninggalkan Doyogi yang masih memikirkan kenapa bisa orang tertawa tapi dia mendengarnya malah sedih.

Dan apa itu tadi, tumben sekali Idam pamit padanya, biasanya pergi begitu saja tanpa berkata apapun.

3DAM VS 3DOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang